Menang di game pertama, Asty masih mendominasi jalannya permainan di awal game kedua. Namun setelah itu, Choirunnisa berhasil mengejar ketertinggalan dan berbalik unggul 20-17. Tak mau menyerah begitu saja, Asty justru mampu mencuri tiga poin beruntun dan memaksa terjadinya setting. Dua kesalahan Choirunnisa di poin kritis lantas membuat Asty keluar sebagai pemenang di partai ketiga itu.
“Tadi di game kedua kaki saya tiba-tiba lemas. Tapi kan rasanya tanggung ya karena sudah menang di game pertama. Jadi kalah kalah tanggung saja. Makanya di akhir game kedua tadi saya paksa saja pokoknya,” jelas Asty Dwi Widyaningrum dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV selepas pertandingan.
“Di pertandingan tadi saya lebih main sabar dengan strategi defend balik serang. Pastinya ada kemauan untuk menang, karena saya mau sumbang poin untuk tim. Kemenangan di sini bukan untuk diri sendiri, tapi untuk tim,” lanjutnya menambahkan.
Sementara itu, Asty mengatakan bila persaingan di tunggal kedua Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 tidak akan berjalan mudah. Setelah ini, dia masih harus berhadapan dengan Stephanie Widjaja (Garuda) dan Saifi Rizka Nur Hidayah (Rajawali).
“Pokoknya tetap harus fokus dan jangan sampai lengah. Untuk pertandingan selanjutnya, harus yakin saja dulu, lakukan satu per satu dengan maksimal,” tandasnya.