Ganda putra ranking enam dunia itu langsung mendominasi jalannya pertandingan sedari awal hingga akhir permainan. Terlepas dari penampilan agresif yang diperlihatkan Fajar/Rian, permainan Leo/Daniel memang belum sebaik biasanya. Bolah dibilang, Juara Dunia Junior 2019 itu tampil under perform pada laga perdananya di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020.
“Kita sering ketemu di latihan, jadi sudah sama-sama tahu. Untuk pertandingan ini kita sudah menyiapkan diri dan antisipasi permainan lawan, jadi mainnya lebih enak. Setelah ini yang penting harus jaga kondisi dan istirahatnya. Fokusnya harus tetap sama. Walaupun simulasi, tapi persiapannya jangan dibeda-bedakan,” kata Muhammad Rian Ardianto dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
Sementara itu, Fajar Alfian tak menepis bila kemenangan perdana yang dipersembahkan Jonatan Christie atas Anthony Sinisuka Ginting pada partai pembuka tadi mampu menambah kepercayaan dirinya saat mengandaskan Leo/Daniel.
“Kalau pertandingan beregu, kemenangan di partai pembuka menang pasti bisa menambah kepercayaan diri. Memang sedikit memengaruhi, tapi kami nggak mau terlalu memikirkan itu, karena kami harus lebih fokus ke pertandingan sendiri,” tutur Fajar.
Lebih lanjut Fajar mengatakan bila Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 sangat membantu persiapannya jelang putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark pada 3 hingga 11 Oktober mendatang.
“Dengan adanya simulasi ini tentu bisa menambah rasa untuk persiapan ke pertandingan berikutnya. Jadi sangat membatu sekali,” tandasnya.