Kedua pasangan benar-benar saling memperlihatkan determinasi serangan dan ketahanan dalam bertahan. Namun, pada pertandingan kali ini, Febriana/Putri tampil lebih agresif dan konsisten, terutama dalam poin-poin kritis. Seperti yang terjadi di game kedua misalnya. Febriana/Putri yang tertinggal 17-19, secara perlahan mampu mempertipis jarak hingga akhirnya menang setelah memperoleh empat poin beruntun.
“Tadi kita sama-sama kuat ya. Soalnya setiap hari kan latihan juga bareng terus. Pokoknya di pertandingan tadi kami coba main semaksimal mungkin, nothing to lose saja dan nggak mikir menang-kalah,” kata Febriana Dwipuji Kusuma dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
“Sebetulnya kalau dari pola main sama saja di game pertama dan kedua. Nggak ada yang berubah. Tapi memang di game kedua tadi ada di beberapa poin kami hilang fokus. Tapi setelah itu kami coba main lebih sabar waktu tertinggal,” lanjut Putri Syaikah menambahkan menjelaskan.
Sementara itu, Febriana/Putri mengaku senang bisa kembali berpasangan. Keduanya sama-sama merindukan keberhasilan mereka saat menjadi penentu kemenangan tim bulutangkis Indonesia ketika merebut Piala Suhandinata 2019 lalu di Kaza, Rusia. Kala itu, Febriana/Putri menang 16-21, 25-23 dan 21-13 dari pasangan Tiongkok, Li Yijing/Tan Ning.
“Kalau aku rasanya kangen (mengingat keberhasilan bersama Putri menjadi penentu kemenangan tim bulutangkis Indonesia),” ungkap Febriana.
“Sama, saya juga kangen. Karena sudah lama nggak partner-an, jadi kami coba mengembalikan hawa kemenangan waktu merebut Piala Suhandinata,” timpal Putri.