Selain mampu membalikkan keadaan, ini juga menjadi kemenangan perdana bagi Saifi di sepanjang turnamen simulasi. Sebab, pada dua pertarungan sebelumnya melawan Stephanie Widjaja dan Choirunnisa, tunggal putri asuhan PB Mutiara Cardinal Bandung itu selalu menelan kekalahan.
“Alhamdulillah senang banget karena baru sekali ini bisa menyumbang poin untuk tim,” ujar Saifi Rizka Nur Hidayah dalam wawancara pinggir lapangan bersama Mola TV.
Sebelum memastikan kemenangannya, Saifi harus lebih dulu kehilangan game pertama. Namun di game kedua, dia mulai bangkit setelah mengubah pola mainnya. “Di game pertama saya terlalu buru-buru mau matiin lawan. Tapi di game kedua saya coba mengubah tempo dan bermain lebih ulet lagi,” jelasnya.
Memasuki game ketiga, Saifi nyaris kalah saat tertinggal 15-20 dari Tasya yang merupakan pemain pengganti Asty Dwi Widyaningrum di tim Harimau karena mengalami cedera. Namun, perlahan tapi pasti, Saifi mampu mencetak enam poin beruntun dan berbalik unggul 21-20. Kondisi fisik Tasya yang terlihat sangat menurun, mampu dimanfaatkan Saifi dengan bermain lebih sabar dan ulet. Benar saja, Saifi akhirnya menang dengan skor 23-21.
“Waktu tertinggal 15-20 di game ketiga tadi, saya coba untuk masuk dulu saja, tenang dan lebih sabar. Untungnya dia malah banyak mati-mati sendiri,” katanya.
Turun sebagai tunggal kedua di tim Rajawali, Saifi mengaku dapat pelajaran berharga sekaligus mengantongi beberapa hal yang mesti dia evaluasi saat berlaga di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020 ini.
“Masih banyak yang harus saya perbaiki, terutama dalam hal kecepatan kaki dan banyak mati sendirinya harus dikurangi. Di turnamen ini saya dapat pelajaran untuk lebih bertanggungjawab untuk tim,” tandasnya.