Selain Fajar maupun Rian, kepala pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Indonesia Herry Iman Pierngadi pun mengakui penurunan performa dari juara All England 2023 tersebut. "Dengan hasil ini, performa Fajar/Rian yang mengikuti tiga turnamen beruntun, memang menurun. Di Korea mereka bisa maju ke final. Di Jepang bertahan hingga semifinal. Di sini malah sudah tersisih di perempat final," kata Herry melalui keterangan pers Humas PP PBSI, Sabtu (5/8) pagi.
Secara umum Herry menilai, peta persaingan ganda putra dunia saat ini memang lebih sengit. Jepang, China, Taiwan, India, Malaysia, Korea Selatan, dan Denmark, memiliki pasangan-pasangan yang kuat dan saling mengalahkan. Semua pasangan pun berburu poin ke Olimpiade Paris 2024. "Kami harus mempersiapkan para pemain jauh lebih baik lagi," katanya.
PascaAustralian Open 2023, lanjut Herry, Fajar/Rian perlu melakukan latihan peningkatan fisik dan kecepatan. Sementara dari segi teknik, mereka harus lebih banyak melakukan variasi. "Jangan monoton!" tegasnya.
"Sebab, kalau satu ketebak, masih memiliki banyak variasi lagi. Kalau pembukaan bisa ketebak dan tidak ada variasi lain, sudah pasti mereka akan kesulitan. Dan itu terjadi saat lawan Korea," Herry, menambahkan
Herry mengungkapkan, selepas Australian Open 2023, para pemain akan dipersiapkan kembali guna menghadapi Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, Denmark, 21-27 Agustus. Persiapan ini relatif singkat atau hanya sekitar 10 hari menjelang keberangkatan. "Kami berpacu dengan waktu. Semoga saja persiapannya lancar dan hasilnya nanti juga bagus," pungkasnya.