Keempat pasangan tersebut, dinilai Herry, tampil konsisten pada beberapa turnamen kelas junior. "Kalau saya masih (melatih) di mixed double, rencana saya, program kerja saya adalah mereka yang empat ini kita naikkan ke kelas (Super) 300, sudah tidak main di (Super) 100 lagi levelnya," papar Herry, dikutip dari Antara.
Konsistensi itu terbukti dari terciptanya final sesama Indonesia pada enam turnamen di Surabaya Pekanbaru, Vietnam, dan Malaysia.
Herry juga mengemukakan, anak-anak asuhannya mencatatkan kemajuan bagus dalam meningkatkan daya saing di antara keempat pasangan, pun dengan para pasangan utama seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.
Herry menegaskan persaingan di antara pemain-pemainnya terbuka dan sehat. "Lebih kurang akan sama dengan kemarin pas saya melatih ganda putra kemarin. Ada dua (pasangan utama) di atas, (dan pelapisnya) sama-sama naik," kata Herry.
"Jadi itulah untungnya kalau kita tidak hanya punya 1-2 pasang, kalau kita punya empat atau enam (pasangan yang) levelnya beda-beda tipis, katrolnya bagus, bersaingnya bagus," tambahnya.
Mengenai proyeksi para pasangan pelapis naik kelas Super 300 ke atas, Herry mengatakan ada kemungkinan keempatnya mencoba beberapa turnamen awal tahun depan. "Memungkinkan, kalau kita daftar masuk, ya masuk (Super) 300 bisa. Biasa rangkaian Januari itu Indonesia (Masters), Malaysia (Open), Thailand (Open). Kalau bisa masuk, ya, silakan, karena planning saya memang tahun depan mereka harus main di (Super) 300," kata Herry.