"Kami sangat senang. Piala Presiden ini adalah tolok ukur pembinaan bulu tangkis di seluruh indonesia. Kejuaraan ini juga suatu tolok ukur pembinaan yang nantinya kita harapkan dapat muncul juara-juara baru yang dapat menggantikan kakak-kakak mereka di masa mendatang," tutur Basri kepada djarumbadminton.com.
"Dengan adanya Piala Presiden ini, kita jadi tahu tahapan-tahapan selanjutnya untuk mencari para penerus dalam hal regenerasi bulu tangkis Indonesia," tambahnya.
Di lain sisi, adalah suatu kebanggaan bagi Pengprov PBSI Jateng bisa memboyong trofi dari kejuaraan yang baru kali pertama digelar oleh PP PBSI, ke kampung halaman. Artinya, lanjut Basri, sudah tercatat dalam sejarah bahwa skuad Jateng yang berkomposisi para pemain PB Djarum dan Jaya Raya Solo adalah juara perdana dari Piala Presiden pertama.
"Saya mewakili teman-teman di pengprov, begitu pun para atlet-atlet muda ini, para pelatih, dan ofisial, manajer tim, saya bisa mengatakan bahwa kami sudah pasti sangat bangga dengan prestasi ini. Ini Piala Presiden pertama dan bisa memboyong ke Jawa Tengah. Namun, kita tidak boleh lengah dan tidak boleh kendur dalam pembinaan," Basri, memaparkan.
"Karena tantangan lain telah menanti yaitu mempertahankannya di tahun depan," pungkasnya.