Khusus untuk pelaksanaan Piala Thomas & Uber kali ini, Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) secara temporer mengeluarkan kebijakan bahwa setiap tim peserta boleh diisi 12 pemain. Meski begitu, Richard tetap tidak akan mengirimkan Melati dan Gloria ke Denmark.
“Kalau dulu ada Butet (Liliyana Natsir) dan Vita (Marissa), itu masih mungkin karena mereka biasa main rangkap di dua sektor. Tetapi, kalau untuk saat ini, saya rasa masih berisiko. Meli (sapaan Melati) dan Gloria belum pernah main ganda putri,” tutur Richard Mainaky menjelaskan sebagaimana dilansir Jawapos.com.
Meski kemungkinan besar tidak mengirimkan anak asuhnya ke Piala Thomas & Uber 2020, namun Richard tetap optimistis bahawa pencapaian tim bulutangkis putra dan putri Indonesia bisa lebih baik.
Sementara untuk Piala Sudirman 2021 yang dihelat satu pekan sebelum Piala Thomas & Uber, Richard mengaku masih mengkaji beberapa pertimbangan untuk mencari mendamping yang pas untuk Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sejauh ini, pertimbangan tersebut jatuh kepada pasangan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.
Pada Piala Sudirman 2021 nanti, Richard juga optimistis jika tim bulutangkis Indonesia akan meraih hasil maksimal. Terutama kans sumbangan poin dari sektor lain seperti ganda putri dan tunggal putra. Hal tersebut tidak lepas dari pencapaian Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Anthony Sinisuka Ginting yang sukes mempersembahkan medali Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
“Emas dari Greysia/Apriyani dan perunggu dari Ginting membuat kekuatan kami lebih merata sekarang. Memang tinggal dari tunggal putri. Tapi, untuk sekarang, dengan empat sektor sudah cukup. Tinggal strateginya siapa lawan siapa,” imbuhnya.