"Saya kira (momen terbaik) adalah ketika saya bertanding melawan Chou di Kejuaraan Dunia. Hasilnya memang buruk. Tapi jika kita lihat dari sudut pandang lain, itu adalah momen terbaik saya dan saya mengalami peningkatan," tutur Jojo --sapaan akrab Jonatan-- dikutip dari laman Federasi Bulu Tangkis Dunia, sebagaimana dilaporkan Antara.
"Jika Anda bertanya kepada saya soal penampilan terbaik saya, itu tidak selalu tentang hasil. Itulah momen terbaik saya," Jojo, menambahkan.
Pada Kejuaraan Dunia 2022, Jojo bertanding tiga gim dengan durasi 71 menit. Meski berhasil mengantongi lima match point, atlet asal klub PB Tangkas itu pada akhirnya kalah 21-14, 11-21, 20-22 dari Chou.
Tunggal putra berperingkat keempat dunia tersebut memulai 2022 dengan mencapai tiga final berturut-turut saat bertanding di Swiss Open, Korea Open, dan Kejuaraan Asia. Dari tiga partai puncak itu, Jojo membawa satu gelar juara di Basel, Swiss, yang juga merupakan satu-satunya trofi yang ia boyong dari 17 turnamen yang diikutinya pada tahun ini.
Jojo menembus final Korea Open 2022. Namun, ia kalah 21-12, 19-21, 15-21 dari wakil China Weng Hong Yang. Di Kejuaraan Asia 2022, Jojo juga harus puas menjadi runner-up setelah takluk di tangan wakil Malaysia Lee Zii Jia dengan skor 17-21, 21-23.