Kendati demikian, tak lantas membuat Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Hendry Saputra besar kepala. Ia justru semakin terpacu untuk mengasah tajam kemampuan anak asuhnya itu agar mampu tampil konsisten pada turnamen-turnamen berikutnya, terutama dalam hal memperbaiki mental serta pikiran.
“Secara teknis permainan, Jonatan dan Anthony sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Yang perlu diperbaiki terutama dari faktor mental mereka, bagaimana cara berpikir membaca situasi di lapangan,” ungkap Hendry.
Hendry mengatakan, konsistensi menjadi kunci penting dalam proses pengembangan kualitas anak asuhnya. Terlebih bila Jonatan dan Anthony ingin bersaing di peringkat atas dunia. Apalagi, saat ini ranking Jonatan dan Anthony masih berada di atas sepuluh besar dunia.
“Konsisten! Ini yang paling utama dan paling menantang. Konsisten dari segi prestasi dan bagaimana dia mengelola keadaan dirinya sendiri. Kalau suatu saat peringkat dia naik tapi dia tidak bisa jaga pikiran, jaga fisiknya, tekniknya, mainnya, otomatis akan drop juga. Nah itu tugas saya untuk membantu,” katanya.
Sementara itu, Hendry pun kerap memberikan wejangan buat seluruh anak asuhnya agar tetap fokus pada proses dan target prestasi saat dihujani komentar negatif. Menurutnya, komentar-komentar negatif harus dijadikan sebuah suntikan semangat, baik dalam berlatih maupun bertanding.
“Itu justru memotivasi saya. Kalau atletnya down, logikanya harus didukung dong. Saya bilang ke atlet saya, kalau ada komentar negatif, ya kamu mesti fight back, tunjukan sama mereka dengan prestasi, mudah-mudahan Tuhan mengizinkan. Saya berdoa semoga Tuhan kasih petunjuk, supaya ditunjukkan apa yang dinilai orang-orang itu salah, karena kami bekerja sungguh-sungguh. Mereka sudah berjuang untuk dirinya sendiri dan untuk negara,” jawabnya.
Setelah Asian Games 2018 ini, sudah ada tiga turnamen menanti yang harus diikuti Jonatan dan Anthony. Yakni, Jepang Open, China Open dan Korea Open. “Dalam pekan ini kami akan recovery. Saya harus jujur mengatakan bahwa dalam beberapa hari ke depan mereka butuh refreshing dulu, pikirannya, ototnya, sampai pulih baru saya coba fokus ke tiga turnamen itu,” pungkasnya.