Ricky/Debby rencananya akan dikirim bertanding ke Osaka International Challenge, China Masters dan Badminton Asia Championships (BAC) 2018, New Zealand Open 2018 dan Australia Open 2018. Namun dua turnamen pertama akhirnya harus dibatalkan, kini Ricky/Debby dipersiapkan untuk mengikuti BAC yang akan dilangsungkan akhir bulan ini di Wuhan, Tiongkok.
"Persiapan mereka masih kurang, Ricky juga mengalami cedera di otot paha kanan. Tidak memungkinkan untuk mereka mengikuti semuanya," kata Richard seperti dirilis Humas PBSI, Rabu (11/4).
Ricky/Debby tengah mengejar poin untuk mendongkrak rangking dunia mereka saat ini yang berada di peringkat 121 dunia. Absennya Ricky/Debby di Osaka dan China tak membawa pengaruh pada posisi peringkat dunia mereka untuk dapat mengikuti turnamen Indonesia dan Malaysia Open 2018.
Bicara soal Asian Games 2018, Richard mengatakan akan membuka kesempatan bagi semua pasangan untuk bersaing memperebutkan posisi sebagai ganda campuran kedua setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang ditarget medali emas.
"Pemerintah maunya bulutangkis mengirim wakil terbaik dan unggulan, kalau dilihat dari rangking, di posisi kedua masih diisi Debby dan Praveen Jordan. Kalau status sudah unggulan, maka undiannya akan lebih enak, peluang untuk meraih medali lebih besar," kata Richard.
"Tetapi seandainya Praveen/Melati (Daeva Oktavianti), Ricky/Debby atau Hafiz (Faisal)/Gloria (Emanuelle Widjaja) bisa melesat bagus sekali dalam beberapa kejuaraan sebelum Asian Games, tidak menutup kemungkinan juga. Tetapi ya resiko pasangan baru, undiannya di babak awal bisa saja bertemu unggulan," tambahnya.
Richard juga membeberkan bahwa akan ada perubahan susunan pasangan ganda campuran utama setelah Asian Games 2018.
"Saya belum bisa bilang siapa, karena saya mau mereka fokus dulu dapat yang terbaik di Asian Games," pungkasnya.