"Tim DKI itu kan terdiri dari lima pengurus kota yaitu pengkot Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Setelah diumumkan bahwa ada Piala Presiden, kami langsung menggelar seleksi untuk mencari atlet-atlet terbaik yang bertajuk Piala Gubernur. Terpilihlah 71 atlet dari lima pengkot tersebut untuk kita bawa ke Piala Presiden," jelas Hendro saat ditemui di GOR Nanggala, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (3/8), melalui siaran pers Humas PP PBSI.
"Karena para atlet ini sudah mempunyai tempat latihan masing-masing, kami akhirnya mengizinkan mereka untuk tetap berlatih di sana. Jadi kami tidak mengadakan pemusatan latihan," Hendro, menambahkan.
Walau tidak ada pemusatan latihan, Hendro menegaskan tim DKI Jakarta sangat kompak berkat komunikasi yang terjalin dengan baik. Proses penyatuan visi dan misi pun berjalan mulus sesuai harapan Ketua Umum Pengurus Provinsi.
"Secara komunikasi tim sudah berjalan dengan baik, terakhir kemarin juga kami semua bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Provinsi, bapak Alex Tirta. Dari situlah kami bisa menyatukan visi dan tekad sesuai arah dan tujuan bapak Ketua Umum supaya DKI Jakarta bisa menjadi nomor satu dan mendapatkan piala ini," kata Hendro.
Disinggung mengenai hasil anak-anak asuhnya sejauh ini, Hendro menyampaikan semuanya masih sesuai dengan prediksi. "Hasil sejauh ini masih bagus menurut saya. Kami memang ada kalah menang tapi secara persentasinya masih banyak yang menang," kata Hendro.
"Kami tidak ada target sektor yang spesifik tapi nomor tunggal memang menjadi andalan kami. Sementara di ganda, kami juga yakin akan ada yang ambil (juara)," tambahnya.
Piala Presiden 2022 yang mempertandingkan kategori-kategori usia muda ini, lanjutnya, selaras dengan fokus pembinaan yang selama ini dilaksanakan di DKI Jakarta dan provinsi-provinsi lain.
"Kalau secara pembinaan usia muda, DKI Jakarta berjalan dengan baik. Secara klub misalnya di Mansion Exist kami punya pembinaan dari usia dini hingga taruna. Jaya Raya juga begitu. Pengkot-pengkot lain juga sedang merangkak ke arah sana, pembinaan sejak awal usia dini hingga remaja," jelas Hendro.
"Saya rasa pembinaan di DKI Jakarta itu tetap berkesinambungan selagi kami terus didukung oleh klub-klub di pengkot-pengkot tersebut," pungkasnya.