Anak-anak Jawa Tengah berhasil menguasai sektor Tunggal Anak-anak Putra, Tunggal Anak-anak Putri, Tunggal Pemula Putra, Ganda Pemula Putra, Ganda Pemula Putri, Tunggal Remaja Putra, Ganda Remaja Putra, Ganda Remaja Putri, dan Ganda Remaja Campuran.
Ketua Umum Pengurus Provinsi Jawa Tengah Basri Yusuf, yang hadir langsung menerima trofi, mengaku senang dengan pencapaian anak asuhnya. Namun, ia berpesan untuk tidak mudah puas karena perjalanan masih panjang. "Sudah pasti sangat senang karena ini adalah kejuaraan yang pertama kali digelar dan Jawa Tengah berhasil keluar sebagai juara umum," ucap Basri dalam siaran pers Humas PP PBSI.
"Tapi kita tidak boleh lengah, tidak boleh kendur dalam pembinaan, justru malah dengan prestasi yang demikian spektakuler ini menjadi sesuatu tantangan yang ke depannya sangat berat. Saya juga berpesan kepada adik-adik untuk tidak berpuas sampai di sini, tetap terus berlatih karena tantangan-tantangan turnamen berikutnya semakin banyak," Basri, menjelaskan.
Hasil ini dianggap luar biasa oleh Basri, dan di lain sisi ia juga menekankan bahwa pembinaan yang berkesinambungan adalah kunci sukses Jawa Tengah di turnamen ini. "Hasil ini adalah hasil yang luar biasa dan menjadi tolok ukur pembinaan kita di Indonesia. Kunci kemenangan Jawa Tengah menurut saya adalah pembinaan yang berkesinambungan dan pembinaan yang bertahap dari mulai U-11 sampai U-17," kata Basri.
Senada dengan Basri, manajer tim Jawa Tengah Pujiasto juga mengaku senang dengan capaian yang diraih provinsi dengan ibukota Semarang itu. "Yang pertama pasti senang ya melihat anak-anak berusaha tampil mati-matian. Mereka menyiapkan semuanya sejak Sirnas DKI Jakarta lalu hingga sampai di hari ini," kata Puji.
"Sebenarnya kami tidak menetapkan target apa-apa, takutnya anak-anak tampil penuh beban. Kami hanya menyampaikan untuk mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik dan bersyukur bisa juara," Puji, menambahkan.
Selain trofi, Jawa Tengah sebagai juara umum berhak mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp250 juta. Sementara peringkat kedua DKI Jakarta (satu juara, empat runner-up, dan enam perunggu) mendapatkan uang pembinaan Rp150 juta dan peringkat ketiga Sumatera Utara (satu juara) mendapatkan Rp100 juta.