"Dengan jumlah peserta yang lebih dari 1.255 ini sudah sesuai dengan ekspektasi. Soalnya turnamen ini berlangsung setelah Sirnas A Jakarta minggu lalu, terus ke depannya masih ada Sirnas Premier dan Kejurnas, tapi mereka masih mau ikut di sini," ungkap Yuni Kartika, Ketua Pelaksana yang juga menjabat sebagai ketua PBSI Kudus, dikutip dari laman klub PB Djarum.
Nomor tunggal putra memiliki pembagian umur terbanyak pada turnamen kali ini. Kedua nomor ini akan mempertandingkan kelompok umur U11 (usia dini). U13 (anak-anak), U15 (pemula), U17 (remaja), U19 (taruna), dan kelompok dewasa (kecuali tunggal dewasa putri tidak dimainkan). Sedangkan ganda putra dan ganda putri hanya akan mempertandingkan kelompok umur U13 dampai U19. Kemudian ganda campuran hanya mempertandingkan di kelompok U15 sampai U19.
Lebih lanjut Yuni menyatakan, turnamen ini digelar atas dasar keinginan memberi ruang yang lebih banyak bagi para atlet untuk bersaing di level nasional. "Turnamen ini diselenggarakan untuk pertama kalinya dan masuk kalender PBSI. Tujuannya pembuka peluang kompetisi tingkat nasional di semua kelompok umur. Memang turnamen ini bukan termasuk swasta nasional yang juga mendapat ranking poin," jelasnya.
"Artinya, kesempatan bertandingnya lebih banyak agar para atlet juga bisa mengembangkan permainannya setelah kejuaraan ini. Dan di tarap nasional mereka bisa ngukur kualitas permainannya," Yuni, menambahkan.
"Yang menggembirakan tentunya jumlah klub di Indonesia ternyata banyak. Meskipin ada klub yang hanya mengirimkan atlet dengan jumlah sedikit, tapi itu menunjukkan daya tarik bulu tangkis di masyarakat ini semakin meningkat setiap tahunnya," pungkasnya.