"Kami bersyukur atas kemenangan pertama ini. Namun, saya melihat lawan hanya diperkuat empat pemain, sehingga di antara pemain mereka ada yang bermain rangkap," kata pelatih Banthongyord, Sakkaya Sootlake, kepada Djarum Badminton.
"Oleh karenanya, hasil dari pertandingan ini belum dapat menjadi tolok ukur buat kami, dalam menghadapi laga-laga berikutnya," Sakkaya, menambahkan.
Di laga pertama, para pemain tunggal Banthongyord, Kamika Patitanara, Suriwassa Jiraarkkrapong, Peeraya Wechawong, serta Apboon Tasako/Kanisorn Assawasakuldet di sektor ganda, mampu menyelesaikan pertandingan dengan straight games.
Perlawanan sengit terjadi di partai kelima antara Peeraya Wechawong/Suriwassa Jiraarkkrapong dan Dwi Putri Arini/Salma Zia Rahmah Arissanti. Kedua pasangan bertarung tiga gim yang akhirnya dimenangkan duo negeri "Gajah Putih" tersebut dengan skor akhir 21-23, 21-16, 21-8 dalam tempo 57 menit.
Dengan hasil ini, Banthongyord memimpin sementara klasemen Grup Y. Sementara, PB Djarum menempati posisi kedua, yang diikuti Taipower dan Power Rajawali.
Lebih lanjut Sakkaya menjelaskan, klub yang melahirkan peraih medali perak Olimpiade Paris 2024 Kunlavut Vitidsarn serta "ratu" bulu tangkis Thailand Ratchanok Intanon ini, memboyong para pemain untuk bersaing di kategori U19 Putra dan U19 Putri. Skuad ini berbeda dengan setahun lalu ketika regu U17 Putri Banthongyord berhasil mencapai puncak podium.
Namun, pada edisi kali ini mereka tak diperkuat pemain terbaik POLYTRON Superliga Junior 2023, Anyapat Phichitpreechasak. Selain itu, klub yang bermarkas di Bangkok inin membidik target lain. "Kami menggunakan kesempatan kali ini di Magelang untuk mencari pengalaman. Para pemain muda ini membutuhkan atmosfer yang berbeda dengan bertanding di luar negeri. Terlebih, kebersamaan tim juga bisa didapat melalui pertandingan beregu," demikian Sakkaya.