Potensi Menuju Olimpiade Tokyo 2020

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti.
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Progres yang diperlihatkan pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dinilai Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti merupakan sebuah potensi menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Praveen/Melati yang saat ini menduduki peringkat tujuh dunia, beberapa kali berhasil mengalahkan lawan-lawan yang di atas kertas memiliki peringkat lebih tinggi dari mereka.

Menurut Susy, secara individu, baik Praveen maupun Melati sama-sama memiliki potensi yang cukup besar sebagai pemain ganda campuran top dunia. Praveen/Melati juga sudah memiliki cara tersendiri dalam menghadapi pasangan peringkat satu dunia asal Tiongkok, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, yang terkenal sulit dikalahkan lawan-lawan mereka.

“Sebetulnya sayang, progresnya sudah ada, tinggal melewati batas ini, batas mereka bisa juara, rasa percaya diri mereka akan lebih tinggi. Kita tahu ada beberapa lawan yang mainnya kurang pas sama mereka. Misalnya yang mainnya cepat, mungkin agak nggak ngikut. Melati harus bisa melatih diri supaya lebih gesit, lebih lincah, penguasaan lapangan harus diperbanyak. Pemain putri pasti diincar lawan kalau di ganda campuran. Paling tidak, Melati harus siap, jangan lengah, jangan tegang, jangan kaku. Hal ini sangat berpengaruh, kalau dicecar, lama-lama bikin salah terus, jadi nggak bisa keluar dari tekanan,” jelas Susy Susanti.

“Yang menjadi penyakit kan banyak buang poin sendiri, matinya bukan karena dibunuh, tapi mati sendiri. Harus saling mengingatkan, asal masuk dulu shuttlecock-nya, jangan buru-buru, jangan terlalu nafsu ingin mematikan lawan, main safe dulu. Di perempat final, di semifinal bisa, kok di final nggak bisa? Ini terjadi sudah tiga kali di final, harus tahu, kesalahannya di mana? Kita tetap kasih masukan dan mendampingi, tapi tetap semua harus ada kemauan dari atletnya, toh kalau juara kan juga untuk atlet,” tambahnya.

Praveen/Melati mesti mempertahankan bahkan meningkatkan posisi mereka di jajaran delapan besar dunia bila ingin lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 mendatang. Pasalnya, setiap negara diperbolehkan mengirim maksimal dua wakil di nomor ganda. Tentunya dengan catatan harus berada di peringkat delapan besar dunia.

Saat ini Indonesia punya dua wakil ganda campuran di jajaran top 8, selain Praveen/Melati di posisi ketujuh, ada Hafiz Faisal/Gloria Emanuelle Widjaja yang menempati rangking enam dunia.

Lebih lanjut, Susy juga mengatakan akan bekerjasama dengan Kepala Pelatih Ganda Campuran PP PBSI, Richard Mainaky, terkait apa saja yang perlu ditingkatkan dari Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria yang merupakan calon kandidat terkuat dari sektor ganda campuran Indonesia yang diproyeksikan menuju Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

“Ini jadi PR buat PBSI, kita berharap Praveen/Melati bisa meneruskan prestasi, ada Hafiz/Gloria juga, dua pasangan ini yang kita harapkan bisa lolos ke olimpiade. Tapi butuh banyak polesan dan kerja keras lebih,” tutupnya.