Diketahui, BAT bersama pemerintah Thailand telah menyiapkan protokol preventif demi menjaga keamanan dan kesehatan para atlet serta semua pihak yang terlibat di kejuaraan tersebut dengan cara penerapan bubble system. Nantinya, semua peserta dan ofisial diwajibkan menjalani tes serta karantina sebelum pertandingan.
Sejumlah prosedur juga telah dirancang sedemikan rupa demi menjaga kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat pada turnamen yang rencananya berlangsung di Bangkok, Thailand mulai 12 hingga 31 Januari 2021 mendatang itu. Selama masa karantina tersebut, pemain masih bisa mengikuti sesi latihan yang telah disediakan penyelenggara.
“Kami menganggap penanganan keselamatan ini sudah sesuai dengan harapan kami. Kalau yang Denmark (Open), mohon maaf penanganannya masih memiliki banyak celah,” kata Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto mengutip dari Jawapos.com.
Lebih lanjut Budiharto juga mempertimbangkan jarak antara Jakarta dan Bangkok yang relatif lebih dekat sehingga dapat ditempuh lewat penerbangan tanpa transit. “Risiko terpapar cukup tinggi kalau terlalu banyak transit. Di Thailand, kami berencana carter pesawat. Agak sombong sedikit,” lanjutnya seraya bercanda.
Sementara itu, Presiden BAT, Khunying Patama Leeswadtrakul mengatakan bahwa pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah Thailand. “Kami memiliki dukungan yang luar biasa untuk menyelenggarakan turnamen bulutangkis bersejarah ini di Thailand, di bawah pengawasan ketat untuk keselamatan dan kesehatan semua orang,” tutur Leeswadtrakul.