"Ada beberapa poin yang saya akan sampaikan mengenai alasan keputusan untuk mengundurkan diri dari PBSI dan bulu tangkis Indonesia," ujar Pram melalui siaran pers Humas PP PBSI, Senin (18/12) malam WIB.
"Poin pertama adalah kesehatan mental saya sedang tidak bagus. Hal ini tidak bagus untuk keseharian saya karena hal ini memiliki efek terhadap kehidupan saya sehingga saya membutuhkan istirahat," Pram, mengungkapkan.
Pram pamit sendiri untuk meneruskan studi di negeri kanguru itu dan mengambil jurusan Sports Science dan Sports Psychology di Sydney. Hal tersebut dilakukan Pram diharapkan ke depannya bisa membantu olahraga, khususnya bulu tangkis, lebih berkembang di Tanah Air.
"Poin kedua ialah pendidikan. Saya masih mementingkan pendidikan. Sebagian orang sudah tahu saya akan menekuni pendidikan Sports Science dan Sport Psychology. Saya ambil studi di luar karena merasa sistem di Indonesia belum mendukung untuk atlet profesional," jelas Pram.
Poin lanjutan dari mundurnya Pram yakni masih kurang mantap untuk bersaing di ajang Olimpiade. Perhitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024 terus berjalan dan sejauh ini untuk Pramudya bersama Yeremia masih terlalu jauh peluangnya untuk tampil di ajang bergengsi tersebut. "Poin ketiga yakni perebutan Olimpiade, banyak hal yang harus disiapkan dan tidak selesai begitu saja. Saya rasa untuk ke sana, saya tidak punya kapabilitas atlet di Olimpiade berdasarkan progres dan statistik mengingat Indonesia punya historis yang besar di ajang tersebut," tuturnya.
"Poin terakhir, saya juga sebagai manusia biasa, saya punya pikiran dan impian serta target sendiri. Saya punya target sendiri kapan untuk mengambil keputusan," ungkapnya.
Pram sejatinya telah bulat untuk undur diri sejak awal 2023. Dengan perhitungan yang matang, Pram kemudian berbicara dengan pelatih mengenai masalah kesehatan mental yang terganggu sehingga akhirnya memutuskan gantung raket. "Keputusan yang saya ambil sangat panjang. Sempat di tengah jalan terpikir untuk langsung melanjutkan studi. Saya kemudian berbicara dengan pelatih membicarakan hal ini dan juga telah berusaha di beberapa turnamen di Japan Masters dan China Masters 2023 untuk berusaha keras agar mendapat hasil maksimal. Setelah turnamen itu kemudian keputusan saya akhirnya bulat untuk mundur," jelas peraih keping emas SEA Games Kamboja 2023 bersama Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Pram mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama ini berkarier di bulu tangkis mulai dari PBSI, PB Djarum, hingga Badminton Lovers. "Saya terima kasih kepada PBSI yang sudah merahasiakan hal ini dan Djarum yang juga memberikan kepercayaan dan dukungan buat karier bulu tangkis saya. Saya ucapkan terima kasih dan doa terbaik untuk bulu tangkis Indonesia," pungkasnya.