Pulang ke Tanah Air, 18 Pemain Indonesia Langsung Karantina Mandiri

Tim Indonesia bersiap kembali ke Tanah Air. (Foto: PP PBSI)
Tim Indonesia bersiap kembali ke Tanah Air. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Dua turnamen Thailand Open 2020 BWF World Tour Super 1000 telah selesai. Dalam dua pekan tersebut, tim bulutangkis Indonesia harus puas dengan raihan satu gelar juara dari ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan satu runner up lewat ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sembilan pemain Indonesia masih akan melanjutkan perjuangannya di ajang BWF World Tour Finals (WTF) 2020 Bangkok, mulai Rabu (27/1). Sedangkan 18 pemain yang tidak lolos, otomatis langsung pulang ke Tanah Air.

Sebanyak 18 pemain dan tiga tim pendukung, dijadwalkan bertolak dari Bangkok ke Jakarta, hari ini (25/1) menggunakan maskapai Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ 8545, dari Bangkok menuju Singapura pukul 11.55 WIB. Setelah transit dua jam, mereka meneruskan perjalanan ke Jakarta dengan nomor penerbangan SQ964. Diperkirakan mereka akan sampai di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, pukul 18.05 WIB.

Para pemain yang kembali ke Tanah Air adalah Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, Gregoria Mariska Tunjung, Ruselli Hartawan, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Muhammad Shohibul Fikri, Bagas Maulana, Pramudya Kusumawardana Riyanto, Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Leo Rolly Carnando, Daniel Marthin, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Ribka Sugiarto, Rinov Rivaldy, Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana, dan Mychelle Crhystine Bandaso. Sedangkan tim pendukung yaitu Rionny Mainaky, Aryono Miranat, dan Jean Inneke Turangan.

Sedangkan sembilan pemain akan berlaga di WTF 2020 pada 27 hingga 31 Januari mendatang adalah Anthony Sinisuka Ginting, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.

Menurut manajer tim Indonesia, Aryono Miranat, sebelum berangkat ke bandara, mereka diwajibkan untuk membawa dokumen yang menyangkut kondisi kesehatan tim. Di antaranya, hasil Swab PCR dan beberapa dokumen pendukung, seperti kelayakan terbang dan bukti karantina.

“Sebelum ke airport sudah disiapkan dokumen hasil Swab PCR, Fit to Fly dan dokumen karantina yang diperiksa hanya saat check in saja. Jadi agak sedikit lama waktu check in. Setelah itu ke imigrasi seperti biasa dan boleh masuk. Memang tidak seketat seperti waktu kedatangan kemarin,” kata Aryono Miranat dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Jumat lalu kami sebenarnya telah menjalani swab mandatory, tapi karena kami mau pulang naik pesawat hari Senin, jadi Sabtu kemarin harus swab lagi,” sambungnya menambahkan.

Setibanya di Jakarta, tim Indonesia tidak langsung kembali ke Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur. Sesuai dengan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah, mereka harus menjalani karantina mandiri selama lima hari di Hotel Mercure Kemayoran, Jakarta Pusat.