Meski baru berusia 18 tahun dan menempati ranking 261 dunia, Putri mampu mengalahkan pebulutangkis nomor satu dan dua Indonesia. Yakni, Gregoria Mariska Tunjung di fase penyisihan Grup M dan Fitriani di babak perempat final. Sedangkan Saifi yang baru berusia 17 tahun, bahkan belum memiliki ranking dunia, terbukti berhasil melangkahkan kaki hingga ke semifinal.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti membenarkan bila di setiap sektor ada pemain non unggulan yang menonjol. “Hasil keseluruhan memang cukup baik. Persaingan seru dengan pemain senior yang mendapat perlawanan dan bisa dikalahkan juniornya,” kata Susy Susanti dikutip dari laman Jawapos.com.
Bukan cuma pemain pelapis, pemain junior alias anggota Pelatnas Pratama juga tampil luar biasa di Mola TV PBSI Home Tournament, kemarin. Pencapaian yang berhasil diraih Putri, pekan kemarin, mungkin saja membawa angin segar untuk tim Piala Uber Indonesia mendatang.
Lebih lanjut Susy mengatakan, pemain muda memang tampil menjanjikan, tapi peringkat pemain memang menjadi faktor penentu dalam perekrutan tim Piala Uber. Walaupun itu bukan yang utama. “Ada capaian prestasi, bagaimana perkembangan performa mereka, dan tentu saja mentalnya. Itu yang paling penting. Bisa main bagus tapi mental nggak mendukung, ya percuma,” tutup Susy.
Sementara itu, menanggapi penampilan Saifi dkk, Kepala Pelatih Tunggal Putri Pratama Indonesia, Minarti Timur mengakui bila penampilan anak asuhannya secara keseluruhan sudah cukup bagus dan memuaskan. Para pemain junior tetap memberikan kemampuan terbaik mereka meski sudah lama tidak bertanding dan harus menghadapi seniornya.
“Puji Tuhan secara keseluruhan anak-anak main cukup baik. Walaupun ada satu atau dua anak yang tampil kurang maksimal. Namun, mereka sudah dapat pengalaman yang berharga bisa main dan sparing sama senior mereka,” ungkap Minarti Timur.
Khusus untuk Saifi, Minarti mengatakan bila permainan anak asuhannya itu lumayan bagus. Kelebihan lain Saifi adalah semangat pantang menyerahnya. Selain itu, serangan dan smash Saifi juga cukup keras. “Mungkin yang harus diperbaiki Saifi adalah pergerakan kaki harus lebih teratur, jangan buru-buru. Akurasi bola depan juga harus lebih halus dan lebih bervariasi,” katanya.