“Pokoknya, siapapun ketua umumnya bisa mendukung program kami,” kata Richard Mainaky dilasir Detik Sport.
Bukan cuma itu, pelatih yang sukses mengantarkan pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 juga punya harapan bila ketua umum PP PBSI terpilih nanti adalah sosok yang mampu mengayomi dan sering mengunjungi para atlet di Pelatnas Cipayung.
Menurut Richard, kriteria ketum yang bisa mengayomi akan membuat situasi kepengurusan PP PBSI lebih nyaman dan kondusif. Apalagi, saat ini atlet tengah bersiap menuju sejumlah turnamen akbar tahun depan. Mulai dari Olimpiade, Kejuaraan Dunia, Piala Thomas & Uber serta Piala Sudirman. “Paling tidak sikap itu bisa sekaligus memotivasi para pelatih dan atlet,” ujarnya.
Sejauh ini, ada dua nama bakal calon Ketua Umum PP PBSI periode 2020-2024. Kedua bakal calon tersebut datang dari kalangan sipil dan pejabat negara. Yakni Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) PBSI Banten, Ari Wibowo serta Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Agung Firman Sampurna. Bila verifikasi keduanya berjalan lancar, Ari dan Agung akan bersaing di Munas PBSI yang dilangsungkan pada 5-6 November mendatang.
Sebagai pelaku olahraga bulutangkis, Richard tak terlalu mempersoalkan latar belakang kedua bakal calon ketum PP PBSI. Dia hanya ingin ketum baru PBSI bisa mengayomi atlet.
“Prinsip saya, Ketum baru harus punya banyak waktu. Minimal sering datang dan diskusi dengan atlet. Jadi hubungan antara ketua umum dengan para atlet tidak terlalu jauh, seperti bapak dan anak. Nah, atlet sekarang butuh itu,” tegasnya.