Richard, yang memutuskan untuk menetap di Manado, Sulawesi Utara, pascakarir pelatih pelatnas bulu tangkis Indonesia, terbang ke Kudus untuk mendampingi persiapan Praveen Jordan dan kawan-kawan, selama lebih kurang dua pekan.
Pria asal Ternate, Maluku Utara ini berharap, tiga pasangan yang akan berangkat dan bertanding di German Open pada 8-13 Maret, All England (16-20 Maret), dan Swiss Open (22-27 Maret) ini, bisa tampil maksimal. "Apa yang saya lakukan kepada mereka, lebih untuk memotivasi mereka saja. Sekaligus melihat apa yang masih kurang dalam persiapannya," tuturnya, sebagaimana dilaporkan Antara.
"Karena ini turnamen pertama mereka setelah degradasi dari pelatnas. Walau tidak terlihat dari luar, saya yakin di dalam hati kecil mereka ada rasa sedih, tidak percaya juga mungkin karena terdegradasi dalam peringkat mereka yang masih bagus," Richard, menambahkan.
"Namun, tentu kami menghargai keputusan PBSI. Semua sudah mereka pertimbangkan. Saat ini saya ingin fokus memotivasi Praveen/Melati, Dejan/Gloria, dan Akbar/Gischa, bahwa mereka masih bisa. Harus yakin dan semangat. Sekarang semuanya ada di tangan mereka," jelasnya.
Praveen/Melati harus menjalani latihan latihan gabungan di Kudus, karena kekurangan mitra tanding jika berlatih di GOR Djarum Jakarta.
Juara All England 2020 itu juga mendapat dukungan dari peraih medali emas ganda campuran Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang saat ini berada di Kudus.