Rionny Diangkat Binpres, Sektor Tunggal Putri Pelatnas Sementara Dipimpin Herli

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky (kiri) saat memberikan arahan kepada Ruselli Hartawan. (Foto: PBSI)
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky (kiri) saat memberikan arahan kepada Ruselli Hartawan. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Setelah Rionny Mainaky dipercaya mengisi kursi Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid. Binpres) PP PBSI masa bakti 2020-2024, maka untuk sementara posisi Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia ditempati Herli Djaenudin. Herli yang sebelumnya merupakan asisten pelatih tunggal putri, sementara ditunjuk untuk memimpin Gregoria Mariska Tunjung cs.

“Tetapi, saya juga masih meng-cover mereka (tunggal putri). Jadi, setelah lebih dari satu tahun, saya sudah mengajari dia (Herli) dan ada pengalaman juga. Tidak terlalu sulit,” kata Rionny Mainaky dilansir Jawapos.com.

“Selama ini program sudah berjalan. Saya meminta dia (Herli) mengembangkan. Kalau belum cukup, saya tambahkan. Jadi, saya tidak benar-benar melepas (pelatih tunggal putri) juga,” lanjutnya menambahkan.

Rionny sendiri ditunjuk untuk menukangi tunggal putri Indonesia terhitung sejak Maret 2019 lalu. Sebelumnya, dia memimpin sektor ganda putra Jepang sedari 2010 silam. Setelah kembali ke Tanah Air, Rionny langsung menjadi Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia, menggantikan Minarti Timur yang kala itu berperan sebagai asisten pelatih.

Dalam memilih pelatih tunggal putri, Pelatnas PBSI memang cukup berhati-hati. Pasalnya, sektor tersebut butuh banyak pembenahan. Sampai saat ini, PP PBSI belum mengumumkan susunan nama pemain maupun pelatih di Pelatnas PBSI untuk musim 2021. Meski begitu, Rionny memberikan sinyal bahwa komposisinya tidak terlalu banyak berubah.

Selain itu, Rionny juga menuturkan bahwa dia tengah menyusun komposisi Pelatnas PBSI terbaru. Rionny menargetkan keputusan itu akan diumumkan dalam waktu dekat. Kemungkinan setelah kembali dari Thailand.

“Saya sudah bilang mereka (pelatih) jangan diganggu. Kalau ada pergantian, akan saya lihat dulu kualitasnya dan didiskusikan dengan semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

“Mungkin setelah pulang dari Thailand. Harus secepatnya karena kasihan anak-anak yang terlalu lama libur (pelatnas). Khususnya untuk yang junior-junior yang masih ada di klub,” tutupnya.