Rionny Menilai Gregoria Punya Kesempatan Besar Untuk Meningkatkan Ranking

Rionny Mainaky (kiri) saat memberikan arahan kepada Gregoria Mariska Tunjung.
Rionny Mainaky (kiri) saat memberikan arahan kepada Gregoria Mariska Tunjung. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kepala Pelatih Tunggal Putri Indonesia, Rionny Mainaky optimistis bila anak asuhannya, Gregoria Mariska Tunjung punya kesempatan yang besar untuk meningkatkan ranking-nya sebelum Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan. Sejauh ini, Gregoria berada di urutan ke-15 klasemen Race to Tokyo dengan raihan 45.200 poin.

Meski berada di jajaran 16 besar, namun posisi Gregoria dinilai belum terlalu aman. Menurut Rionny, kondisi tersebut masih bisa diperbaiki karena anak didiknya itu punya kesempatan yang cukup besar. “Menurut saya, dia (Gregoria) memiliki kesempatan besar. Tinggal menjaga jangan sampai turun (ranking). Dia harus lebih baik dari yang kemarin-kemarin,” kata Rionny Mainaky mengutip dari Jawapos.com.

Akibat pandemi, kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 pun dilanjutkan tahun depan. Untuk itu, Rionny sudah mengantongi target untuk Gregoria dan berharap tunggal putri binaan PB Mutiara Cardinal Bandung itu bisa memperbaiki peringkatnya, baik ranking dunia maupun di klasemen Race to Tokyo.

Rencananya, Rionny akan menurunkan Gregoria di lima turnamen. Yakni, German Open 2021 BWF World Tour Super 300, Swiss Open 2021 BWF World Tour Super 300, India Open 2021 BWF World Tour Super 500, Malaysia Open 2021 BWF World Tour Super 750 dan Singapore Open 2021 BWF World Tour Super 500.

“Dari lima kejuaraan itu, kalau bisa masuk 16 besar atau semifinal, paling bagus bisalah dia naik peringkat kesepuluh. Itu peringkat yang paling aman. Memaksimalkan turnamen-turnamen itu, saya lihat bisa,” tuturnya.

Untuk mencapai target itu memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Setidaknya, Gregoria mesti menambah sekitar 16.000 poin lagi untuk bisa masuk ke jajaran sepuluh besar klasemen Race to Tokyo. Gregoria juga diharapkan bisa mengejar beberapa pemain di atasnya. Seperti tunggal putri Denmark, Mia Blichfeldt misalnya. Gregoria dan Blichfeldt hanya selisih 11 poin.

Juara Dunia Junior 2017 itu masih punya waktu untuk memperbaiki diri dan penampilannya. Perjuangan ke Olimpiade masih cukup panjang, Rionny pun tak mau Gregoria lengah. Tunggal putri peringkat 20 dunia itu harus mempersiapkan diri, terutama mental agar tetap optimistis.

“Kami harus mati-matian mencapai itu. Harus mengembangkan kelebihan dia dan menghilangkan kekurangannya. Saya harap dia bisa membuat kejutan nanti,” tutup Rionny.