Setuju Dengan Wacana Perubahan Poin, Rionny Sudah Siapkan Program Khusus

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky. (Foto: PP PBSI)
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky. (Foto: PP PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky menyambut positif atas wacana perubahan sistem poin pertandingan dari 3x21 menjad 5x11. Sebab menurut Rionny, format sistem poin 5x11 ini akan menguntungkan bagi para pemain Indonesia. Untuk itu, dia pun mengaku sudah menyiapkan beberapa program latihan khusus untuk beradaptasi jika format tersebut resmi diterapkan selepas Olimpiade Tokyo 2020, Juli 2021 mendatang.

Di sisi lain, Rionny juga mengatakan, meski usulan perubahan sistem poin pertandingan tersebut datang dari PP PBSI, namun bukan berarti tantangan bakal menjadi mudah buat tim Indonesia. Dengan format 5x11, maka setiap pemain harus sudah fokus sejak awal pertandingan. Artinya bisa menjadi blunder jika tidak langsung ‘panas’ saat masuk ke lapangan.

“Untuk perubahan latihan, kami sudah mulai dari sekarang, menyesuaikan permainan dengan poin-poin kecil. Poin 11 atau poin tujuh. Latihan fokus dan konsentrasi utamanya. Tidak mudah memang karena berdasarkan yang saya lihat, khususnya pemain tunggal, kalau sudah menang dua game lalu lawan mengambil game ketiga, tekanan suka berbalik. Akhirnya kalah 3-2,” kata Rionny Mainaky dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

“Nanti tambahan dan pengembangan ada di teknik servis dulu. Karena kalau kita salah saja servis, di-fault misalnya, itu sudah membuang poin dan merugikan. Untuk program lain, saya dan tim pelatih masih menyusun dan mempelajari,” sambungnya menambahkan.

Usulan perubahan sistem poin pertandingan tersebut rencananya akan dibahas dalam Rapat Umum Tahunan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) ke-82 pada 22 Mei 2021 mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia. Format 5x11 dengan sistem rally point ini diyakini bisa menggantikan format 3x21 tanpa mengurangi keseruan pertandingan bulutangkis. Selain itu, durasi pertandingan juga dapat dipangkas dan para pemain tidak perlu menghabiskan stamina yang ekstra.

“Untuk perubahan skor ini, saya rasa pemain kita tidak akan terlalu kaget karena dalam latihan sudah ada program seperti itu. Main dengan poin-poin kecil. Untuk pemain mereka lebih suka karena dari segi teknik, kecepatan, dan skill lebih luwes. Kami menyambut baik dan gembira bila nanti memang jadi diterapkan,” tutup Rionny.