Pada partai pertama, Djarum yang menurunkan Wulan Cahya Utami Suko Putri, gagal meraih poin pertama setelah Wulan tak bisa meladeni permainan Sri Fatmawati dengan baik. Alhasil, Wulan pun harus kalah dengan angka cukup jauh 11-21 dan 13-21.
Angin segar langsung didapatkan tim Djarum, setelah wakil kedua ganda pertama, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti mampu menyamakan kedudukan 1-1 setelah menang usai melewati pertarungan tiga game, kontra Jauza Fadhilah Sugiarto/Phita Haningtyas Mentari dengan hasil akhir 20-22, 21-18 dan 21-16.
Keberhasilan Agatha/Fadia, tak dapat diikuti oleh rekanya yang turun dipartai ketiga, tunggal kedua yakni Savira Sandradewi. Ia tak mampu menyumbang poin bagi timnya setelah takluk 22-20, 6-21 dan 7-21 atas Asty Dwi Widyaningrum. Hal itupun menjadikan Jaya Raya kembali unggul 2-1 atas Djarum.
Ketegangan terjadi setelah dipartai ke empat ganda kedua, tim Djarum berhasil merebut poin dan menjadikan kedudukan kembali imbang 2-2. Yakni Febriana Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto, yang berhasil menjadikan Djarum meraih poin kedua dan memaksa terjadinya partai terakhir, setelah menang atas Dara Sri Yuliani/Dhea Bunga Anjani, dengan 21-13, 17-21 dan 21-10.
Kekalahan tim putri Djarum U-19 pun diterima, setelah wakil tunggal terakhirnya, Desmia Aqmar Syarafinaharus tunduk di tangan wakil Jaya Raya, Olivia Chellyn Maria Kimbey dengan kekalahan dua game langsung 18-21 dan 14-21.
Fung Permadi, selaku manajer tim Djarum Kudus, memberikan evaluasi atas hasil yang didapat tim putri U-19 Djarum di tunamen ini, yang tentunya melebihi pencapaiannya tahun lalu yang tak mampu lolos dari fase penyisihan grup.
“Mungkin kedepannya yang harus dibenani adalah meningkatkan kemampuan fisik secara ekstrem. Hal ini agar dapat menutupi kekurangan-kekurangan di aspek lainnya.” Ujar Fung.