(Superliga Junior) Pulang dengan Kepala Tegak

Lutfi Afriand/Zank Oscario Dewangga (Mutiara Cardinal) mengembalikan shuttlecock.
Lutfi Afriand/Zank Oscario Dewangga (Mutiara Cardinal) mengembalikan shuttlecock.
Superliga Junior ‐ Created by Bimo Tegar

Magelang | Tim beregu putra maupun putri U-17 PB Mutiara Cardinal Bandung pulang dari kejuaraan Blibli Superliga Junior 2018 dengan kepala tegak. Meski tak berhasil melaju ke babak final, namun tim yang bermarkas di Kota Kembang ini mampu memperlihatkan perjuangan maksimal di partai semifinal yang berlangsung di GOR Bulutangkis Djarum, Magelang, Jumat (19/10).

Tim beregu putri kalah tipis 2-3 atas Jaya Raya Jakarta. Sedangkan tim putra mesti mengakui keunggulan PB Exist Jakarta saat takluk 1-4. Dengan demikian, pasukan beregu putra dan putri U-17 PB Mutiara Cardinal Bandung harus puas menyamai torehan pada 2017 lalu sebagai semifinalis.

Kendati demikian, pelatih PB Mutiara Cardinal Bandung, Ferry Supit menerima hasil ini dengan lapang dada dan tetap berbangga dengan raihan yang berhasil dipersembahkan anak asuhannya itu.

“Kita akui kalau kita kalah hari ini. Tapi kalau melihat hasil penampilan di setiap partainya, kami dari sisi pelatih merasa cukup puas. Karena walaupun kalah, anak-anak sudah berusaha tampil maksimal, memberikan yang terbaik buat tim ini,” papar Ferry kepada Djarumbadminton.com.

Ferry melanjutkan, terhenti sebagai semifinalis memang target yang ditentukan PB Mutiara Cardinal Bandung untuk kategori U-17. “Memang target kami dari awal mengikuti kejuaraan ini adalah masuk empat besar. Setidaknya kami sudah memenuhi target. Siapa yang tidak ingin juara. Tapi inilah hasil terbaik yang sudah diperjuangkan anak-anak. Paling tidak ada evaluasi atas hasil ini supaya kedepannya bisa lebih baik lagi,” katanya.

Mutiara Cardinal Bandung akan langsung mengevaluasi hasil dari kejuaraan ini. Menurut Ferry, sektor tunggal akan jadi fokus utama pelatih untuk memperbaiki hasil, khususnya saat bertanding di nomor beregu.

“Pulang dari sini kita akan langsung bedah satu persatu apa yang harus diperkuat dari semua sektor. Setap partai harus dievaluasi semua. Ada tiga tunggal dan dua ganda. Kita kurang di tunggal kedua dan ketiga. Karena untuk sebuah tim beregu, sebisa mungkin setiap sektor punya kekuatan merata,” jelasnya.

“Pertandingan perorangan dan beregu sangat jauh berbeda atmosfernya. Karena untuk main di nomor beregu, setiap pemain harus punya mental yang kuat. Kalau saya lihat selama kejuaraan ini, memang ada beberapa pemain yang penampilannya lebih bagus saat turun di perorangan, tapi ada juga yang penampilannya menurun, mungkin karena faktor mental. Hal ini juga yang akan menjadi bahan evaluasi kami,” pungkas Ferry.