Turun sebagai tunggal pertama di tim Banteng, Shesar langsung dibuat takluk lewat penampilan apik Chico Aura Dwi Wardoyo (Harimau). Pada laga perdananya itu, Shesar dipaksa menyerah dengan skor 21-11, 19-21 dan 18-21.
Kemudian di hari kedua (2/9) Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, tunggal putra ranking 16 dunia itu juga kandas 23-21, 10-21 dan 14-21 di tangan Anthony Sinisuka Ginting (Garuda). Terakhir, Shesar harus menelan kekalahan dua game langsung dari Jonatan Christie (Rajawali) dengan skor 20-22 dan 17-21.
Menurunnya fokus saat tengah unggul menjadi kendala utama Shesar selama tampil di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, kemarin. “Di tiga pertandingan kemarin saya sering kehilangan fokus di poin-poin unggul, jadi kurang konsisten juga mainnya,” ungkap Shesar Hiren Rhustavito saat dihubungi Djarumbadminton.com, kemarin (5/9).
Tunggal putra besutan PB Djarum Kudus itu juga mengakui bila dia kurang begitu cepat dalam membaca perubahan pola permainan lawan. Termasuk saat berhadapan dengan juniornya, Chico. Sebagai pemain yang lebih senior, Shesar mengatakan bila Chico sudah banyak mengalami perkembangan.
“Itu salah satu faktornya juga. Tapi dari diri saya sendiri yang mungkin terlalu lambat buat membaca keadaan di lapangan. Untuk Chico, penampilannya bagus, banyak kemajuannya,” tuturnya.
Meski mendapat hasil minor di ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Cup Simulation 2020, Shesar berharap bisa segera memperbaiki kekurangannya sebelum benar-benar terjun di putaran final Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung pada 3 hingga 11 Oktober mendatang di Aarhus, Denmark.
“Yang harus dievaluasi itu terutama fokus sama konsistensi permainan di lapangan. Kedua dari kekuatan kaki saya dan daya tahan harus lebih dikuatkan lagi,” tutup Shesar.