"Saya menilai Alwi Farhan di masa transisi ini dari segi teknik dan fisiknya terus meningkat. Saya terus mengingatkan untuk bisa menjaga mentalnya. Terlebih nantinya di turnamen level dewasa kompetisinya akan jauh berbeda," ujarnya melalui siaran pers Humas PP PBSI, Minggu (3/11).
"Terlebih nantinya lawan yang akan dihadapi Alwi ke depannya juga tangguh dengan usia perbedaanya empat hingga lima tahun di atas dengan Alwi. Dari hal itu, Alwi harus lebih siap," Harry, menambahkan.
Tunggal putra peringkat ke-43 dunia itu meraih gelar juara turnamen Indonesia Masters II 2024 Super 100 di Surabaya. Berlaga di Jatim Expo, Surabaya, Minggu (3/11), atlet kelahiran 12 Mei 2005 itu naik podium tertinggi seusai mengalahkan wakil Malaysia, Sholeh Aidil, dengan skor 21-10, 21-21-9.
Harry mengaku senang dengan pencapaian anak asuhannya, setelah dalam beberapa turnamen penampilan pemain asal Surakarta itu belum konsisten sehingga masih belum mempersembahkan gelar.
Dengan persiapan yang lebih matang, juara BWF World Junior 2023 itu mampu menampilkan permainan terbaiknya dan meraih gelar juara di turnamen BWF Tour Super 100. "Apresiasi terlebih dahulu saya berikan buat kerja keras dan semua pengorbanan yang Alwi lakukan selama ini. Tidak mudah saya melihatnya, tapi saya menilai ini merupakan bagian dari untuk mematangkan dari segi mental dan juga pikiran," ungkap Harry.
Rencananya setelah berjaya pada ajang Indonesia Masters II 2024 Super 100 di Surabaya, Alwi Farhan akan berlaga pada turnamen Kumamoto Masters 2024 di Jepang.
Dengan persiapan yang dilakukan, Harry berharap mental bertanding anak asuhannya meningkat sehingga bisa bersaing untuk berlaga di level yang lebih tinggi lagi. "Persiapan setelah ini lebih fokus pada recovery tubuh terlebih dahulu. Dari segi pola main saya rasa tidak banyak masalah dan saya menilai bahwa faktor kebugaran dan juga mental harus terus dijaga," pungkasnya.