"Memang kita harus mendekatinya in a proper way, lebih pelan-pelan. Kalau itu yang mereka rasakan, ya kita sebagai tim harus menerima, mengerti, dan mencari jalan keluarnya seperti apa," kata Perwakilan Tim Ad Hoc PBSI Yuni Kartika, seperti dilaporkan Antara, Selasa (6/2).
Yuni tak mengelak, tekanan di sektor ganda campuran Indonesia kini lebih terasa berat, karena posisi beberapa pasangan masih belum aman untuk lolos ke Paris. "Posisi race ganda campuran itu belum safe, jadi kalau pemain ganda campuran merasa seperti itu, saya sangat mengerti," tuturnya.
Mantan pemain tunggal putri nasional itu melanjutkan, ia dan tim akan berusaha untuk memberikan berbagai pertimbangan terkait keputusan yang nantinya akan diambil oleh Rinov.
Menurutnya, apa pun pilihannya memiliki konsekuensi. Posisi sementara Rinov Rivaldy dan pasangannya, Pitha Haningtyas Mentari, saat ini berada di peringkat 13 pada Race to Olympics, dan menjadi wakil ganda campuran "Merah Putih" dengan peringkat tertinggi saat ini.
Melepas lima tur Eropa di periode pengumpulan poin Olimpiade pun tentunya akan sangat disayangkan. Namun, Yuni mengatakan keputusan final akan tetap diberikan kepada atlet, dengan memberikan berbagai pertimbangan yang ada."Iya (keputusan ada di atlet), dengan plus-minusnya kita sajikan. Bagaimana pun mereka yang main, mereka yang akan menjalani. Kalau kami, inginnya harus berangkat, karena yang lain juga berangkat semua. Tidak ada yang mau bolong, terlepas hasilnya bagaimana," jelasnya.
"Kita berusaha memberikan encouragement seperti itu. Bukannya tidak boleh (memutuskan tidak ikut), tapi tetap, keputusan ada di atlet. Tapi, kita akan memberi pertimbangan," Yuni, menambahkan.
Sementara, masih ada beberapa turnamen penting yang masuk dalam perhitungan poin menuju Paris. Ada German Open, French Open, Orleans Masters, All England Open, Swiss Open, Madrid Spain Masters, dan Kejuaraan Asia Bulu Tangkis (perorangan).