Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menilai hasil undian tersebut sudah cukup baik. Bahkan, Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto juga menanggapi positif hasil pengundian tersebut. Sebab, ujian terbesar Gregoria Mariska Tunjung cs di fase penyisihan Grup B masih datang dari tim bulutangkis putri Korea.
Tim putri Korea merupakan semifinalis Piala Uber 2018 lalu. Saat itu, di semifinal, mereka kalah 1-3 dari pasukan Negeri Matahari Terbit, Jepang. Sementara tim Uber Malaysia, dua tahun sebelumnya tidak berhasil melewati fase grup setelah berada di peringkat ketiga klasemen di bawah Indonesia dan Tiongkok.
“Unggulannya kan Korea Selatan, jadi yang penting bagaimana kita harus bisa mengalahkan non unggulannya, Malaysia dan Australia. Kita tidak boleh kehilangan poin dari Australia dan Malaysia,” tutur Achmad Budiharto dilansir detikSport.
“Setelah itu, tinggal kalahkan Korea buat berebut juara grup. Kami realistis, kami bukan unggulan. Tapi kami akan berusaha yang terbaik,” lanjut Budharto menambahkan.
Optimisme yang diungkapkan Budiharto ini didorang lewat perkembangan atlet putri pelatnas saat ini. Sebagai tunggal nomor satu Indonesia, Gregoria berhasil mempertahankan statusnya dengan menjuarai Mola TV PBSI Home Tournament, Juli lalu. Tapi yang menjadi sorotan, pemain muda Putri Kusuma Wardani tampil begitu fantastis dengan melesat ke partai puncak. Putri bahkan sempat menumbangkan Gregoria di babak penyisihan grup dan Fitriani di perempat final.
“Selain Gregoria Mariksa pada sektor tunggal, kami punya Putri (Kusuma Wardani) yang juga bagus. Di sektor ganda juga. Tim Uber yang penting lolos grup, syukur-syukur bisa juara grup,” katanya.
Sementara itu, meski tidak ada turnamen resmi jelang putaran final Piala Thomas dan Uber 2020, tim putri Indonesia tetap fokus menjalani latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung. “Intensitas latihan akan dinaikkan lagi. Kami mohon doanya saja, mudah-mudahan tidak mengecewakan negara dan bangsa,” tandas Budiharto.