Tim Indonesia Akui Tes Swab PCR Kedua Terasa Lebih ‘Menyeramkan’

Pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian ketika hendak menjalani swab tes PCR. (Foto: PBSI)
Pemain ganda putra Indonesia, Fajar Alfian ketika hendak menjalani swab tes PCR. (Foto: PBSI)
Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Setelah berada di Bangkok, Thailand selama lima hari, tim bulutangkis Indonesia telah menjalani dua kali tes swab PCR. Tes kedua yang itu dilakukan pada Kamis (7/1) lalu, tepatnya setelah Fajar Alfian dkk selesai menjalani sesi latihan. Meski sudah mulai terbiasa dengan tes swab PCR, namun para pemain Indonesia mengaku bahwa tes kedua kali ini terasa lebih menyeramkan dan menegangkan.

“Proses tes swab kali ini, nyoloknya seperti tidak memakai perasaan. Hidung saya sudah ngilu-ngilu rasanya,” ungkap Mohammad Ahsan sebagaimana siaran pers PP PBSI yang diterima Djarumbadminton.com.

Pengalaman kurang mengenakkan itu juga dirasakan pemain ganda putra nomor enam dunia, Fajar Alfian. Menurut Fajar, tes terakhir yang dijalaninya itu terasa berbeda dan menakutkan. “Memang rasanya sih sama saja karena sudah terbiasa swab. Tetapi swab yang kedua di sini dalem banget. Saya sampai pusing kepala. Beda dengan swab di Indonesia,” jelas Fajar.

Bukan cuma Ahsan dan Fajar, keluhan serupa juga disampaikan pemain muda Pramudya Kusumawardana. Menurutnya, tes kali ini lebih sakit dari tes-tes sebelumnya yang pernah dia lakukan. “Saya sudah terbiasa mengikuti tes usap. Cuma tes di Thailand ini berbeda. Di sini, lebih sakit rasanya,” kata Pramudya.

Lain halnya dengan Hendra Setiawan yang mengatakan bahwa tes swab PCR itu tidak terasa sakit ataupun menegangkan. Namun, dia justru lebih merasa tegang dan mengkhawatirkan ketika menunggu hasilnya.

“Ya sekarang, harus dibawa enjoy saja sih. Itu memang sudah konsekuensi saya ikut ke sini. Jadi sudah harus siap. Dicolok hidung itu, rasanya enak, kok. Ha ha ha,” canda Hendra yang sudah enam kali mengikuti tes swab PRC, termasuk di Indonesia.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto menuturkan, jika panitia pelaksana tidak memberikan keterangan apapun, itu artinya permain tersebut aman dan dinyatakan negatif dari virus korona. “Menyangkut hal tes, kalau tidak ada keterangan dari panitia, itu berarti hasilnya negatif dan tidak perlu dikhawatirkan,” tutur Bambang Roedyanto.

Di sisi lain, Kepala Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi mengatakan bahwa dia memang kurang begitu nyaman dengan sejumlah tes swab PRC yang harus dijalani selama berada di Bangkok, Thailand. Tapu, memang seperti itulah regulasi yang ditetapkan panitia pelaksan, mau tidak mau ya harus mengikutinya.

“Tes usap ini kan wajib. Walaupun sebetulnya tidak nyaman, tetapi tetap harus dijalani. Toh semua itu juga untuk kepentingan diri kita sendiri,” ujar Herry.

Berdasarkan rilis panitia, paling tidak, selama tinggal di gelembung komplek Impact Arena, Bangkok, pemain, pelatih dan tim pendukung akan menjalani delapan kali tes swab PCR. Tes selanjutnya bakal dilakukan pada 11 Januari 2021. Lalu, menyusul pada 15, 18, 22, 26 dan 30 Januari 2021 mendatang.