Kompas pada Kamis (11/1) melaporkan, sejak kualifikasi Olimpiade berlangsung pada 1 Mei 2023, kedua pasangan tersebut tak hanya bersaing dengan pemain negara lain. Mereka juga bersaing dengan rekan senegara untuk memperebutkan, maksimal, dua tiket yang disediakan bagi setiap kontingen.
"Kedua pasangan mesti memenuhi syarat guna mendapatkan tiket itu, yaitu menjadi bagian dari (minimal) dua wakil Indonesia yang menempati peringkat delapan besar pada 30 April 2024. Saat ini, posisi mereka di peringkat BWFmasih berada di bawah teman sendiri," tulis media harian tersebut.
"The Daddies", julukan bagi Ahsan/Hendra, mempunyai kesempatan tampil di Olimpiade untuk kali ketiga setelah 2016 dan 2020. Dalam peringkat kualifikasi, mereka berada di bawah ketiga rekannya, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
"The Daddies" maupun Dejan/Gloria tengah berupaya untuk menambah poin peringkat dengan tampil pada turnamen Super 300, selain pada ajang Super 500-1000. Dalam pemilihan turnamen, Dejan/Gloria memercayakannya pada Vita Marissa, pelatih mereka di PB Djarum.
Sementara, dua pelatih ganda pelatnas bulu tangkis Indonesia, Aryono Miranat dan Herry Iman Pierngadi, membuka kesempatan bagi semua pemain untuk bersaing mendapat tiket ke pesta olahraga dunia tersebut. Saat menangani sektor ganda putra, kedua pelatih selalu memilih pemain ke Olimpiade berdasarkan peringkat BWF lantaran dinilai menjadi indikator paling obyektif.
Hal senada juga dinyatakan oleh Christian Hadinata. "Bagi saya pribadi, mereka yang berhak mewakili Indonesia di Olimpiade adalah pemain terbaik," ujar legenda bulu tangkis Indonesia ini.