Andrew harus melakoni laga 1 jam 3 menit untuk menundukkan Isna sebelum lolos ke perdelapan final dengan skor 22-24, 23-21, dan 21-17.
Jalannya pertandingan sudah sengit sejak game pertama. Game pertama diakhiri dengan deuce 22-24 untuk keunggulan Isna. Di game kedua, Andrew merubah pola permainan. Strateginya berhasil, ia merebut game kedua dengan kemenangan 23-21 dan memaksakan rubber game. Di game penentuan, kejar-mengejar poin kerap terjadi. Tertinggal 8-11, Andrew berhasil menyamakan poin di angka 15. Ia akhirnya memimpin 18-16 sebelum menutup laga ini dengan 21-17.
"Dia lawan yang kuat, pertahanannya juga sulit ditembus sedangkan saya banyak melakukan kesalahan sendiri," ungkap Andrew.
Sebelumnya, Andrew pernah berjumpa Isna di Djarum Sirnas Palembang, 2012 lalu. Saat itu, Andrew harus mengantongi kekalahan. Andrew pun berhasil membalas kekalahannya kali ini dan menyamakan head to head 1:1. Kunci kemenangan Andrew terletak di game kedua saat ia merubah permainan.
"Di game awal, Andrew masih menerapkan pola permainan bertahan. Pola permainan kemudian dirubah, Andrew bermain menyerang. Dia juga pantang menyerah, mainnya maksa dan nekat sampai akhirnya bisa menang," sahut Bandar Sigit Pamungkas, pelatih Andrew.
Sementara Isna menyayangkan kekalahannya. Padahal, ia sudah mencuri game pertama dan merasa yakin bisa merebut kemenangan. Namun, ia terlalu terburu-buru yang menjadi salah satu faktor penyebab kekalahannya.
"Saya kurang puas, seharusnya bisa menang tapi saya gak bisa ngontrol emosi, terlalu terburu-buru jadi malah banyak bola mati sendiri," ungkap Isna.
Di perdelapan final, Andrew akan bersua pemain Mutiara Bandung Hanifan Yulap yang menang mudah dari Lucky Lukman asal Citra Raya Unesa, 21-11 dan 21-8. Pertemuan ini akan menjadi pertemuan perdana mereka. Andrew pun mengaku tidak memikirkan menang atau kalah. Baginya, yang terpenting adalah bermain bagus dan maksimal.
Unggulan Pertama Hadapi Perlawanan Sengit
Unggulan pertama tunggal taruna putra, Andrew Susanto dari Sarwendah BC harus melalui pertarungan tiga game oleh pemain asal Surya Baja Surabaya Isna Sakti Maulana.
Previous
Rena Asela Tak Gentar Jumpa Adriyanti Firdasari
Next
Febby Angguni dan Senatria Tumbang