“Kami sudah sering bertemu. Saya tidak mau berpikir tentang kalah atau menang, kami ingin mempelajari pertandingan mereka dan berjuang maksimal,” ucap Tontowi.

“Mereka pemain yang sudah berpengalaman dan ketenangan mereka cukup bagus. Jadi kami harus bisa mengadu itu. Siapa yang lebih siap, itu yang menang. Tinggal mental dan fokusnya saja yang lebih dimantapkan lagi,” tambah Liliyana.

Tontowi/Liliyana melaju ke semifinal usai memenangi perang saudara melawan junior mereka, Praveen Jordan/Debby Susanto. Tontowi/Liliyana menang dua game langsung 21-16 dan 21-11. Sejak game pertama, Tontowi/Liliyana sudah menguasai jalannya pertandingan. Penempatan bola yang cerdik dari Tontowi/Liliyana kerap membuat Praveen/Debby kesulitan.

“Hari ini Tontowi/Liliyana bermain lebih bagus dan bisa menguasai jalannya pertandingan. Liliyana dengan bola-bola depannya dan Tontowi dengan bola atasnya yang tajam, menyulitkan Jordan/Debby. Pengalaman dan jam terbang Tontowi/Liliyana juga sudah lebih banyak,” puji Richard Mainaky, Pelatih Ganda Campuran.

“Kami berusaha rileks karena di Olimpiade semua ingin menang. Meskipun ada rasa tegang, tapi kami berusana tetap tenang dan fokus. Apalagi saya juga sudah tiga kali ikut Olimpiade, harusnya saya sudah lebih ada pengalaman. Yang penting komunikasi saya dan Tontowi saat di lapangan terus berjalan,” pungkas Liliyana.