Ia kini tengah membidik gelar juara Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li Ning Sumatera Utara Open 2013. Ia memulai laganya pada Senin (9/9), dimana ia berhasil menang 21-13, 19-21 dan 21-17. “Saya ingin berbuat yang terbaik, saya tidak mau malu di kampung halaman saya sendiri,” ujarnya.
Sebelum bertanding di Djarum Sirnas Medan ini, Arinda di dua minggu sebelumnya, secara berturut-turut berlaga di dua turnamen lain. Di Tangkas Specs Junior Challenge 2013, Arinda harus terhenti di babak semifinal, sementara pada Sabtu (7/9) lalu Arinda kalah di partai puncak Astec Open. “Tiga minggu bertanding berturut-turut ya pasti capek, sabtu kemarin masih main, kemarin (8/9) di jalan, dan sekarang sudah bertanding lagi, capek sih, tapi ini kan resiko saya harus tetap berbuat yang terbaik,” katanya.
Arinda sendiri lahir di Medan pada 15 Desember 1995, ia bergabung bersama PB Djarum pada tahun 2010 lalu. Di Djarum Sirnas Medan 2010 lalu, Arinda harus puas finis di tempat ketiga setelah ia kalah dari rekan satu timnya, Intan Dwi Jayanti. “Dulu di kelas remaja saya semifinalis disini, sekarang semoga bisa menjadi juara, apalagi dua turnamen sebelumnya kan saya ketiga, terus kedua, semoga sekarang bisa kesatu, amin,” pungkasnya.