Dimas mampu mengatasi tekanan tuan rumah dengan cukup baik. Bertanding di GOR Hevindo, Balikpapan, Dimas mengaku sedikit kesulitan setiap kali menghadapi pebulutangkis kidal. Beruntung kali ini ia bisa tampil lebih tenang dalam membaca pergerakan lawannya.
“Saya selalu merasa kesulitan kalau bertanding dengan pemain kidal, soalnya beda aja gitu. Banyak pengembalian shuttlecock yang nggak bisa ketebak, dan gerakannya juga susa ditebak. Tapi karena saya lebih tenang, jadi bisa menang hari ini,” ujar Dimas usai pertandingan.
Aksi saling kejar mengejar poin terjadi pada game pertama. Dimas bahkan nyaris kalah kalau saja tidak mampu mengontrol emosi pertandingan. Pelan-pelan Dimas mampu beradaptasi dengan kondisi lapangan dan angin serta berhasil keluar dari tekanan yang diberikan publik tuan rumah.
“Pada game pertama saya belum bisa menyesuaikan permainan, bahkan hampir kalah karna belum bisa mengontrol emosi. Saya juga butuh waktu yg cukup lama untuk bisa beradaptasi dengan kondisi lapangan dan angin. Ditambah lagi lawan tuan rumah yang sudah biasa main disini, ini kan GOR nya dia, jadi dia yang lebih tau kondisi disini. Tapi syukur saya bisa cepat beradaptasi,” katanya.
Pada pertandingan selanjutnya, di babak ketiga, Dimas telah dinanti wakil PB Djarum Kudus, Aldy Firmanda. Faktor stamina menjadi perhatian khusus buat Dimas jelang berhadapan dengan unggulan kedua tunggal taruna putra Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018 itu. Pasalnya, Dimas turun di tiga nomor sekaligus, tunggal taruna, tunggal dewasa dan ganda taruna putra, yang tentunya sangat menguras tenaga.
“Yang jelas istirahatnya harus dijaga, jadi dua jam sebelum main itu saya harus udah pemanasan. Harus pinter-pinter cari waktu buat istirahat sama asupan makanannya juga. Buat disini saya coba main lepas aja, nggak ada target. Buat nomor dewasa saya kepengen cari pengalaman lebih aja,” pungkas Dimas.