Bertanding di GOR Hevindo, Balikpapan, Sabtu (6/10), pebulutangkis didikan PB Djarum Kudus ini mengaku tidak menyangka bisa memenangkan pertandingan sekaligus menjadi juara. Keberhasilan ini menjadi raihan terbaik Alifia sepanjang 2018. Sebab, ini merupakan gelar juara pertamanya.
“Bersyukur banget bisa juara, karena baru kali ini bisa mencicipi podium tertinggi. Soalnya sebelum-sebelumnya saya sakit. Terus saya merasa nggak nyangka juga bisa menang lagi sama Devita, soalnya kan sudah pernah ketemu tahun 2016 lalu, terus permainannya ga ada perbedaan,” kata Alifia.
Meski tampil tanpa kesulitan sejak awal pertandingan, namun Alifia mengakui ketangguhan dan kegigihan Devita. Menurut Alifia, ia harus bisa mengimbangi tenaga Devita bila ingin menguasai jalannya pertandingan. “Devita itu powernya besar, jadi harus bisa sama-sama kuat gitu powernya,” ujarnya.
Selain itu, Alifia sempat mengubah pola permainnya demi mempertahankan keunggulan dan menahan lawan mengembangkan strategi. Bahkan, pola yang diterapkan Alifia beberapa kali merepotkan pertahanan Devita. “Tadi mainnya ngikut dia, kaya adu datar-dataran. Aku juga menerapkan strategi tarik-tarikan shuttlecock supaya lawan lari-larian,” tuturnya.
Keberhasilan Alifia kali ini dengan menjadi juara tunggal taruna putri Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018, dijadikannya sebagai pelajaran berharga agar mampu tampil lebih baik lagi pada kejuaraan-kejuaraan selanjutnya. “Harapannya mau juara terus. Yang harus diperbaik itu dari sabarnya sama mentalnya. Soalnya tadi sekali mati itu langsung tegang. Ini yang harus saya hindari,” tutupnya.