Meski menang, Dean sempat keteteran pada game kedua. Pebulutangkis tunggal taruna putra didikan klub Daihatsu Candra Wijaya ini harus bekerja lebih keras mengamankan poin. Namun sayang, ia gagal menyusul ketertinggalan atas Bryant.
“Pada game pertama saya mampu bermain enjoy dan tenang, tidak ada masalah. Sayang di game kedua saya kecolongan karena bermain terlalu santai. Agak sulit mengejar ketertinggalan. Terpaksa saya kehilangan di game kedua,” jelas Dean usai pertandingan.
Percaya pada kemampuan diri sendiri membuat Dean fokus melakoni game penentu. Bahkan cukup terlihat dirinya unggul dari segi ketahanan fisik dan pola permainan. “Di game ketiga lawannya udah habis, jadi saya bisa ngatur permainannya, tapi nggak mau nganggap enteng juga. Mainnya pake pola pas babak pertama,” tuturnya.
Dengan kemenangan ini otomatis mengantarkan Dean lolos ke babak dua Djarum Sirkuit Nasional Kalimantan Timur Open 2018. Para pertarungan selanjutnya, pebulutangkis kelahiran Jambi, 14 September 2001 ini akan berhadapan dengan Ilyas Rachman Ryandhani asal klub Pendowo Malang Jawa Timur, yang lebih dulu lolos karena mendapatkan bye.
“Target kepengen bisa tembus sampai semifinal. Jadi saya harus semangat dan siap siapapun lawannya nanti. Mudah-mudahan bisa tercapai lolos ke semifinal,” katanya.
Sementara itu, selain tampil di nomor tunggal taruna putra, Dean juga ambil bagian bersaing di sektor tunggal dewasa putra. Ia bahkan langsung mendapat ujian berat saat turun di level dewasa dengan berjumpa Abdul Kadir Zaelani, juara Djarum Sirkuit Nasional Premier Jakarta Open 2018, September lalu.
“Kepengen main di dewasa. Soalnya kalau main sama yang lebih senior sama yang lebih bagus nanti kitanya bisa tau permainan kita dan bisa menambah percaya diri juga,” tutupnya.