Pebulutangkis yang membela klub Berkat Abadi Banjarmasin ini mengaku bila semua lawan sama saja, yakni sama bagusnya. Selain berhasil mengandaskan perlawanan Ghaida, Gabriela juga mampu mengalahkan dirinya sendiri yang dinilainya merupakan lawan terberat.
“Kalau buat lawan semua juga sama, soalnya porsi latihannya juga sama, yang menjadi berat itu melawan diri kita sendiri. Gimana caranya buat poin satu demi satu. Terus gimana caranya kita harus bisa membangkitkan semangat juang kita dilapangan,” ujar Gabriela usai pertandingan.
Gabriela mendapatkan tekanan pada game kedua. Ia bahkan tak mampu mengembangkan permainannya. Melihat hal itu, Ghaida dengan cermat memanfaatkan kesempatan dan mencuri kemenangan pada game kedua. Beruntung ia bisa kembali pada penampilan apiknya di game penentu.
“Tapi di game kedua saya lengah jadi bisa kalah, soalnya alur bolanya lambat. Di game penentuan, baru saya berpikir bagaimana caranya memenangi poin demi poin dan menjauhi poin lawan,” katanya.
Ketika ditanya soal target, Gabriela enggan jumawa dan terlalu optimis menanggapi hal itu. Menurutnya, fokus pada setiap pertandingan merupakan misi utamanya saat tampil di Djarum Sirkuit Nasional Kalimatan Timur Open 2018.
“Semua juga pasti pengen juara disini, tapi kalau saya gamau terlalu jauh ke sana. Step by step aja, yang penting bisa main maksimal. Disini kan cuacanya panas, jadi alur laju bola juga sedikit lambat. Makanya harus bisa mengatur dan menjaga power saat bertanding,” tandasnya.
Pada babak perempat final tunggal dewasa putri Djarum Sirkuit Nasional Kalimatan Timur Open 2018, Gabriela akan berhadapan dengan mantan ‘Ratu Sirnas’, Febby Angguni yang saat ini membela klub Daihatsu Candra Wijaya.