Selain membanggakan, gelar juara ini sekaligus menjadi pelipur lara bagi pebulutangkis besutan Pratama Badminton Academy. Sebab, pada gelaran Djarum Sirkuit Nasional Premier Jakarta Open 2018 di Tanjung Priok, September lalu, Nur Yahya gagal menorehkan prestasi terbaiknya dan harus terhenti di babak awal.
“Senang ya pastinya bisa juara. Soalnya waktu kemarin di Jakarta saya kurang fit, jadi permainan saya nggak bisa maksimal. Alhamdulillah bisa balik lagi juaranya, dan bangga pastinya. Semoga kedepannya bisa konsisten seperti sekarang ini,” ujar Nur Yahya kepada Djarumbadmonton.com.
Nur Yahya yang menempati unggulan teratas di nomor tunggal taruna putra punya ambisi besar untuk membuktikan kualitasnya. Ia berhasil melalui setiap pertandingan dengan hasil manis. “Sebagai unggulan pertama saya harus bisa ngebuktiin yang terbaik. Kesempatan tidak datang dua kali,” lanjutnya.
Ini menjadi gelar juara kedua buat Nur Yahya selama perhelatan Djarum Sirnas 2018. Gelar pertama didapat Nur Yahya saat tampil pada kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Sulawesi Selatan Open 2018 di Makassar.
Meski sudah mengoleksi dua gelar juara dari enam seri yang sudah digelar, namun tak lantas membuat Nur Yahya berpuas diri. Ia masih mengincar satu gelar juara lagi pada seri pamungkas di Surabaya, November mendatang.
“Saya masih belum puas dengan hasil ini. Masih ada dua Djarum Sirnas lagi. Tapi untuk seri Bai kemungkinan saya nggak ikut, soalnya ada turnamen di Malaysia. Kalau untuk seri terakhir di Surabaya, saya pasti ikut, soalnya itu kan rumah saya sendiri dan saya pengen ngebuktiin yang terbaik di rumah sendiri,” tandasnya.