Redy yang merupakan atlet binaan PB SGS PLN dipaksa mengakui keunggulan wakil Mutiara Cardinal Bandung, Eska Riffan Jaya dengan 13-21 dan 15-21. Eska juga sebelumnya berhasil menjegal atlet Pelatnas lainnya, Panji Ahmad Maulana di babak pertama.
Sementara Reksy masih belum mampu membendung ketangguhan salah satu raja Djarum Sirnas, Alamsyah Yunus. Kalah 17-21 di game pertama, Reksy yang merupakan atlet binaan PB Djarum ini sempat unggul 13-10, tetapi Alamsyah berhasil menyamakan kedudukan dan Reksy pun kembali menyerah 18-21 di game kedua.
Dengan hasil ini, Deni Dawuan, pelatih yang mendampingi mereka di GOR Asia Afrika mengaku akan melakukan evaluasi. “Hasil ini tetap harus kami syukuri, inilah kemampuan mereka untuk saat ini. Di lapangan tadi, kalau Reksy masih kalah pengalaman dan jam terbang, sementara Redy terlihat kurang fokus di lapangan padahal imbang lawannya, setelah turnamen ini tentu akan ada evaluasi termasuk segi kepercayaan diri dan mental bertandingnya, karena terlihat permainan mereka tidak lepas di lapangan,” ujar Deni.
Deni pun menuturkan bahwa Pelatnas sebelumnya membidik gelar juara melalui tangan Enzi Safira dan Reksy. Setelah keduanya berhasil mencatatkan rekor pertandingan baik di turnamen sebelumnya. Enzi sukses menjadi juara di Flypower Open Single Badminton 2015, sementara Reksy berhasil menjadi runner up di USM International Series 2015.