Bagaimana tidak, di ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li-Ning Kalimantan Timur Open 2017 yang baru saja berakhir pada Sabtu, (1/4) kemarin, meski usianya tak muda lagi yakni sudah menginjak 29 tahun, namun tak menyurutkan Gepeng untuk bisa tetap menjadi yang terbaik di turnamen nasional paling bergengsi di tanah air ini.
Secara mengejutkan, Gepeng mampu keluar sebagai juara di nomor tunggal dewasa putra setelah pada laga final kemarin, bapak dari satu anak ini mampu menundukkan wakil Djarum Kudus, Riyanto Subagja dengan kemenangan telak dua game langsung 21-13 dan 21-10.
Tak hanya sukses di tunggal putra, Gepeng yang juga turun di nomor ganda putra, juga mampu tembus final. Namun sayang, di laga final ganda putra tersebut, menghadapi duet Jaya Raya Jakarta, pasangan Irfan Fadhillah/Rian Swastedian, bersama pasangannya yang juga dari Halim Jakarta, Gepeng harus mengakui kekalahannya 21-14 14-21 dan 15-21 atas Irfan/Rian.
Diakui Gepeng, jika dirinya tak menyangka bisa menjadi juara lagi setelah terakhir ia mampu juara untuk pertama kalinya di Djarum Sirnas Sumatera Utara 2014.
"Gak nyangka bisa juara lagi setelah terakhir dan yang pertama kalinya di Medan tahun 2014. Padahal persaingannya cukup berat, dan persiapan yang saya lakukan sebelumnya pun biasa saja," ungkap Gepeng.
"Mungkin kunci keberhasilannya di turnamen ini saya bermaian nothing to lose disetiap pertandingan. Dan juga palling berpengaruh setelah bisa menang lawan Zailani (Mutiara Bandung) di babak kedua. Soalnya sebelumnya pernah kalah dari dia," tambahnya.
Ketika ditanya motivasi terbesarnya untuk bisa meraih kesuksesan di seri kedua Djarum Sirnas kali ini, Gepeng pun menyebut dua orang yang saat ia cintainya. Yakni Siti nurhayani yang merupakan istrinya, dan Kanaya Andini Nugroho yang tak lain anak semata wayangnya.
"Tentunya dua orang yang saat ini paling sayang cintai, istri dan anak saya. Mereka yang paling membuat saya termotivasi disetiap turnamen yang saya ikuti. Ini saya persembahkan sebagai kado ulang tahun istri saya yang akan berulang tahun 12 April nanti, dan juga anak saya yang sudah berulang tahun 2 Maret kemarin," ungkapnya.
Gepeng mengawali kiprahnya berlatih bulutangkis di salah satu klub yang berada di kota kelahirannya, Di Solo. Pada tahun 2001 Gepeng bermukim di klub Djarum Kudus hingga 2007 silam. Di tahun 2007 akhir, Gepeng mendapat kesempatan untuk bergabung di Pelatnas PBSI Cipayung tepatnya empat tahun atau hingga tahun 2011 Gepeng bermukim disana.
Merasa tak berkembang, Gepeng pun terpaksa untuk keluar dari Pelatnas dan memutuskan untuk hijrah ke Swedia untuk menerima tawaran bermain Liga Badminton disana tepat setelah keluar dari Cipayung hingga tahun 2012.
Gepeng pun memutuskan untuk kembali ke tanah air dan berkarir di persaingan bulutangkis tanah air. Gepeng memilih untuk berpindah klub ke JR Enkei sejak tahun 2012 hingga 2014. Prestasinya sepanjang itu, Gepeng tercatat beberapa kali tembus babak-babak akhir Djarum Sirnas, dan prestasi paling baiknya pernah mempersembahkan gelar juara Djarum Sirnas Sumatera Utara 2014.
Dan sejak tahun 2015 sampai saat ini, Gepeng pun berbendera Halim Jakarta Utara.