Mampu mengamankan game pertama, Alif/Monika harus kehilangan game kedua yang otomatis membuat pertarungan harus berlanjut hingga game penentu. Alif/Monika mengaku kurang siap menghadapi game kedua karena lambat dalam mengambil start.
“Di game kedua nggak terlalu ada masalah. Tapi di game kedua nggak tahu kenapa kita kaya yang santai mainnya, nggak siap gitu. Jadi kebablasan. Aku pribadi kalau sudah ketinggalan itu suka panik sendiri. Untungnya di game ketiga kita bisa ambil lagi start-nya,” jelas Monika Insany kepada Djarumbadminton.com.
Selanjutnya, di babak semifinal Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat Open 2019, Alif/Monika akan menantang pasangan PB Berkat Abadi Banjarmasin, Agripina Prima Rahmanto Putera/Meirisa Cindy Sahputri yang sudah lebih dulu lolos ke empat besar lewat kemenangan 18-21, 21-19 dan 21-11 atas ganda dewasa campuran PB Pertamina Fastron, Riyanto Subagja/Tiara Rosalia Nuraidah.
“Kita belum pernah bertemu sebelumnya. Mungkin kalau lawan Agripina/Meirisa itu harus dijaga strat-nya. Apalagi Mas Agripina, bola-bolanya suka mengecoh. Jadi kita harus benar-benar fokus dari awal pertandingan,” katanya.
Menyandang status unggulan dua turnamen, Alif/Monika berharap bisa memenangkan pertandingan berikutnya dan lolos ke partai puncak Djarum Sirkuit Nasional Li-ning Nusa Tenggara Barat Open 2019. Sebab, Alif/Monika mematok target hingga ke babak final demi memperbaiki hasil yang didapatkannya pada seri Djarum Sirkuit Nasional 2019 sebelumnya, di Jakarta bulan lalu.
“Jadi unggulan dua nggak ada beban, ya artinya harus lebih siap lagi saja. Karena memang target kita di turnamen ini lolos ke final. Kemarin di Sirnas Jakarta kita sampai semifinal, kalau bisa di sini bisa lebih. Semoga saja,” tutupnya.