“Di game pertama saya lebih mengatur dan menguasai pertandingan. Masuk game kedua, saya kalah start dan harus ketinggalan cukup jauh. Bening cukup konsisten juga mainnya. Tapi saya lebih siap di game ketiga dan nyerang terus, karena saya lihat lawannya sudah kelelahan,” ungkap Hanna Ramadini kepada Djarumbadminton.com.
Lebih lanjut Hanna mengatakan, penampilan konsisten yang diperlihatkan Bening pada game kedua cukup membuatnya kesulitan untuk mengejar ketertinggalan. Bahkan, menurut pebulutangkis besutan klub Mutiara Cardinal Bandung ini, sang lawan memiliki insting menyerang yang baik.
“Bening kan tipikal pemain menyerang, jadi kalo kalau dia lagi in, serangannya susah buat ditahan. Tapi kalau lagi nggak in, bola-bolanya bisa saya baca,” katanya.
Tidak hanya berambisi mencetak Hattrick, rupanya Hanna juga bertekad ingin melampaui rekor dan merebut gelar Ratu Sirnas yang saat ini masih digenggam seniornya, Hera Desiana Rachmawati. Sedari 2016, Hera telah mengoleksi 13 gelar juara, satu runner up dan satu kali semifinalis. “Kalau ditanya target, saya sih pengennya melebihi Hera. Jadi Ratu Sirnas,” ucapnya lalu tertawa.
Dengan kemenangan ini, Hanna akan berhadapan dengan pebulutangkis wakil klub PB Djarum Kudus, Savira Sandradewi di babak perempat final Djarum Sirkuit Nasional Premier Jakarta Open 2018. Savira berhasil lolos setelah mengalahkan Silvi Wulandari, tunggal putri asal Berkat Abadi Banjarmasin, dengan skor 23-21 dan 21-15.
Sementara itu, kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Jakarta Open 2018 ini menjadi ajang persiapan bagi Hanna Ramadini jelang tampil di Indonesia Masters, pekan depan. “Sekalian pemanasan sebelum main di Indonesia Masters nanti. Ya tapi saya mau maksimal juga disini,” tandasnya.