(Djarum Sirnas Premier Jakarta Open) Berangkat dari Kualifikasi, Mia Ingin Kejar Ketertinggalan

Mia Mawarti Utami (PB Semen Baturaja Palembang) mengembalikan shuttlecock.
Mia Mawarti Utami (PB Semen Baturaja Palembang) mengembalikan shuttlecock.
Sirkuit Nasional ‐ Created by Bimo Tegar

Jakarta | Pebulutangkis tunggal dewasa putri asal PB Semen Baturaja Palembang, Mia Mawarti Utami berhasil memastikan satu tempat di babak utama Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019 setelah melewati dua kemenangan di babak kualifikasi yang berlangsung di Gelanggang Remaja Tanjung Priok, Senin (12/8).

Harus berangkat dari babak kualifikasi lantaran sempat absen selama satu tahun dari sejumlah kejuaraan bulutangkis, Mia mengaku tetap semangat dan berharap bisa tampil maksimal demi mengejar ketertinggalannya.

“Saya harus lebih semangat lagi untuk mengejar poin. Saya sudah lama sekali absen tidak ikut kejuaraan. Karena saya belum pernah juara satu di Sirnas ini, makanya saya sangat termotivasi walaupun harus mulai lagi dari awal,” kata Mia Mawarti Utami kepada Djarumbadminton.com.

“Mulai lagi dari awal, dari kualifikasi, yang pasti saya harus lebih berusaha lagi, semangat lagi. Perbedaan pasti ada, apalagi saya sudah lama tidak ikut turnamen. Di pertandingan tadi juga masih terasa sedikit gugup,” sambungnya menambahkan.

Sebelum memastikan lolos ke babak utama, Mia berhasil memulangkan wakil Filipina, Sarah Joy Barredo dalam pertarungan dua game langsung dengan skor 21-17 dan 21-12. Setelah itu, Mia juga memetik kemenangan 17-21, 21-8 dan 21-14 atas tunggal dewasa putri PB Sarwendah Badminton Club Jakarta, Ribka Gabriella.

“Di dua pertandingan hari ini saya mainnya sudah lumayan enak. Tapi memang masih harus sedikit adaptasi dengan kondisi angin di lapangan dan shuttlecock yang dipakai,” ungkapnya.

Tembus babak utama Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jakarta Open 2019, Mia sudah ditunggu wakil PB Inti Badminton Club Klaten, Debora Pungky Cahyadewi. Ketat dan meratanya perta persaingan di sektor tunggal dewasa putri kali ini, dikatakan Mia sebagai rintangan yang memang harus dilewati.

“Sekarang kekuatannya merata, persaingan semakin ketat, apalagi banyak yang muda-muda mulai naik ke dewasa, jadi saya harus bisa mengimbangi dan harus menyesuaikan lagi pola mainnya. Mudah-mudahan saja semuanya berjalan lancar,” pungkasnya.