Sempat tertinggal angka cukup jauh 3-11 di game pembuka, Agripina/Nisak tetap optimis. Perlahan namun pasti, pasangan yang sama-sama pernah bermukim di Pelatnas PBSI Cipayung itu mampu mengejar ketertinggalan, bahkan mampu membalikan keadaan dan menjadi menang 21-17.
Di game kedua, meski pertarungan kembali berjalan sengit, namun perolehan angka Agripina/Nisak selalu lebih unggul atas Lukhi/Ririn. Sampai akhirnya, tiket partai puncak pun berhasil mereka pastikan setelah mampu menyudahi pertandingan game kedua dengan keunggulan 21-12.
“Di game pertama kami sempat tertinggal cukup jauh karena lengah. Tetapi setelah interval kami berusaha bermain lebih enjoy dan asal masuk dulu saja. Setelah mulai imbang, lawan justru menjadi tidak berkembang,” ujar Agripina usai laga.
“Tadi mereka bermain cepat di awal game pertama, dan jika kita tidak bisa merubah pola, pasti kita keteteran terus,” sahut Nisak ditempat yang sama.
Di partai final besok, Sabtu (17/3), Agripina/Nisak akan berjumpa dengan Irfan Fadhillah/Pia Zebadiahbernadet (Jaya Raya Jakarta), yang sebelumnya memastikan diri usai mengalahkan Reinard Dhanriano/Maretha Dea Giovani (Mutiara Cardinal Bandung), dengan 21-14, 10-21, dan 21-11.
“Sebenarnya saya sendiri tadinya ingin melawan pasangan Mutiara, tetapi siapapun lawannya kami akan bermain fight saja, dan mengeluarkan seluruh kemampuan,” pungkas Agripina.