“Karena saya sudah sering bertemu dengan Bang Riyanto (Subagja), jadi sudah tahu kelemahan dan kelebihannya. Makanya saya sudah tahu harus bermain seperti apa. Di pertandingan tadi intinya saya lebih main sabar saja, lebih tenang dan rileks, karena kalau nafsu menyerang dan salah penempatan, bisa jadi bumerang buat saya,” ungkap Andi Fadel Muhammad kepada Djarumbadminton.com.
“Nggak ada perbedaan yang terlalu jauh dari permainan Bang Riyanto di pertemuan sebelumnya dan pertandingan hari ini. Selain itu, mungkin saya juga lebih siap hari ini, dan saya merasa lebih bisa antisipasi. Walaupun begitu, tapi tetap saja saya selalu merasa tegang kalau melawan dia, nggak tahu kenapa,” sambungnya menambahkan.
Setelah hampir satu tahun, ini menjadi partai final kedua bagi Fadel di sepanjang rangkaian Djarum Sirkuit Nasional 2019. Sebelumnya, Fadel juga pernah menjejaki laga final kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Tengah Open 2019, di Purwokerto, April lalu. Saat itu, ia harus keluar sebagai runner up setelah tumbang 17-21 dan 9-21 atas wakil PB SGS PLN Bandung, Enzi Shafira.
Kali ini, di babak final Djarum Sirkuit Nasional Premier Li-ning Jawa Timur Open 2019, Fadel masih harus menunggu pemenang antara I Gede Pasek Ekayana dari PB ISTC Berkat Abadi Sukabumi dan pebulutangkis tunggal dewasa putra PB Pertamina Fastron, Wisnu Yuli Prasetyo, yang baru akan bertanding di partai ketiga nanti.
“Pastinya saya mau main maksimal, coba keluarkan permainan terbaik di babak final nanti. Karena setelah sekian lama, akhirnya saya bisa ke final lagi. Untuk besok mungkin saja harus lebih fokus dan konsentrasi supaya untuk jangan mati sendiri. Saya juga nggak mau mikir menang-kalah dulu, yang penting main maksimal,” tandasnya.