Bertanding di GOR Sudirman, Surabaya, Selasa (20/11), Aisyah tampil cerdik dengan menampilkan permainan cepat sejak pertarungan dimulai. Mengetahui lawannya hilang konsentrasi pada game kedua, pebulutangkis kelahiran Purwokerto, 14 Mei 2002 ini langsung meningkatkan tempo serangan dan memaksimalkan kesempatan yang ada.
“Hari ini masih penyesuaian. Apalagi tadi sempat kaget juga ternyata lapangannya dingin, biasanya tidak sedingin ini. Di game kedua saya coba memanfaatkan kesempatan dengan bermain lebih cepat saat lawan banyak mati-mati sendiri. Begitu lawan hilang konsentrasi, saya langsung menyerang dengan cepat,” kata Aisyah.
Turun di level yang lebih tinggi, Aisyah mengaku penampilannya hari ini tanpa diselimuti beban sedikitpun. “Main di taruna ya nothing to lose saja, main satu per satu. Nggak berfikir jauh soal target, yang penting bisa main maksimal. Semuanya mungkin nggak mungkin. Kalau main di lebel yang lebih tinggi itu justru nggak ada beban, jadi bisa main enjoy, sekaligus mengasah kemampuan dan mental bertanding,” jelasnya.
Di babak kedua Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Timur Open 2018, Aisyah akan berjumpa pebulutagkis tunggal taruna putri asal PB SGS PLN Bandung, Hilda Nur Fadilah. Keduanya pernah bertemu di kejuaraan Djarum Sirkuit Nasional Premier Jawa Barat Open 2018, beberapa waktu lalu. Untuk itu, Aisyah mengaku harus siap capek saat menghadapi Hilda nanti.
“Kita sudah pernah bertemu di Sirnas Tasikmalaya. Waktu itu saya menang. Pertandingannya seru dan ramai, sampai harus rubber game. Ketemu dia lagi ya saya harus siap main capek. Soalnya, dia tangannya bagus, jadi kaki saya harus lebih siap lagi dari sekarang,” tutupnya.