Namun pada ajang Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Li-Ning Riau Open 2018 yang akan segera dimulai besok, Senin (23/4), dara cantik kelahiran Bandung 28 Agustus 1996 yang sekarang mengenakan hijab itu, mengaku ingin “pecah telur” dengan meraih gelar juara Djarum Sirnas di level dewasa untuk pertamakalinya.
Bukan tanpa alasan, Marsa mengaku di seri kedua tahun ini dirinya melihat ada peluang dengan absennya beberapa pemain senior seperti si “Ratu Sirnas” Hera Desi Ana Rachamwati (Mutiara Cardinal Bandung) yang sebentar lagi akan melepas masa lajang.
“Persiapannya lumayan mantap meskipun hanya satu minggu sebelum berangkat kesnini. Tetapi kan sebelumnya sudah mengikuti beberapa turnamen. Saya sih inginnya “pecah telur” disini karena melihat peluang cukup terbuka. Tetapi mau fokus tampil all out dulu saja dan memberikan yang terbaik disetiap pertandingan,” kata Marsa sesaat setelah melakukan uji lapangan di GOR Gelanggang Remaja, Minggu (22/4), Sore.
Marsa sendiri di babak pertama mendaptkan bye, dan akan langsung bertanding di babak kedua. Ia akan menunggu pemenang antara Nurul Shabillah (PB. Angkasa Prestasi Gemilang, Riau ) dan Agdevika Rochmadani Sanjaya (Kamajaya Merangin) yang akan saling berhadapan.
Diakui Marsa, jika menghadapi antara kedua pemain itu dirinya optimis untuk bisa melewati. Namun ujian akan langsung ia hadapi dibabak selanjutnya, yakni di perempat final. Pasalnya, ia akan berpeluang besar menghadapi Isra Faradilla (Exist, Jakarta).
Diseri pertama yang berlangsung di Purwokerto beberapa waktu lalu, Marsha harus tersingkir dibabak pertama oleh mantan penghuni Pelatnas PBSI Cipayung itu, dengan kekalahan 21-13, 16-21, dan 15-21. Namun kali ini Marsa pun mengaku sudah belajar dari kekalahan sebelumnya tersebut, dan siap untuk balas kekalahan.
“Kalau di babak kedua nanti Insya Allah saya optimis untuk bisa menang. Tetapi ujian akan ada di babak perempat final karena saya akan kembali bertemu Isra. Meskipun sebelumnya saya kalah dari dia, tetapi saya tetap optimis jika nanti bertemu kembali. Kemarin saya kalah karena di game penentu kalah fokus dan kecolongan, jadi nanti kalau ketemu lagi saya akan lebih fokus dan siap,” jelas Marsa.